Suara Nyanyian Wali Kota yang Bakal Keluar dari Lampu Merah di Depok

Jalan Margonda Raya, Depok
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan

VIVA – Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok, Dadang Wihana angkat bicara terkait wacana pemutaran lagu di lampu merah yang belakangan menuai pro dan kontra sejak viral dijagat media sosial. Ide tersebut diisukan sebagai salah satu upaya Pemerintah Kota Depok dalam mengatasi kemacetan.    
          
“Jadi perlu kami luruskan informasi yang tersebar di masyarakat terkait traffic light bermusik. Itu adalah salah satu bagian dari konsep yang kami kembangkan dalam rangka menyusun konsep traffic management,” katanya pada wartawan, dikutip Rabu 17 Juli 2019.

Ingin Jakarta jadi Kota Layak Huni Kelas Dunia, Ini yang Akan Dikerjakan Ridwan Kamil-Suswono

Salah satu bagian terkecilnya, adalah mengoptimalkan traffic light yang sudah terkoneksi dengan ATCS (area traffic control system) saat ini.

“Jadi ketika lampu merah menyala, di mana di situ ada durasi 45-60 detik, yang biasanya dengan bunyi-bunyian bermacam-macam nanti kita optimalkan dengan pesan-pesan ketertiban lalu lintas,” jelasnya.

Pramono Siapkan Rp 26 Triliun Buat Subsidi Transportasi Jakarta

Nantinya, pesan-pesan ketertiban tersebut bisa berupa lagu, statement atau ajakan-ajakan untuk tertib berrlalu lintas. 

“Jadi tidak benar kalau ada anggapan bahwa musik itu sepanjang hari diputar di traffic light. Tentunya kita juga memperhatikan dengan kondisi sosial di Kota Depok, dengan kegiatan-kegiatan ibadah dan lain-lain,” bebernya.

Atasi Kemacetan Jakarta, Ridwan Kamil Usulkan WFH Bergilir

Khususnya di Jalan Margonda, kata Dadang, pihaknya akan melakukan optimalisasi kanalisasi jalur kendaraan roda dua maupun roda empat atau lebih. 

“Jadi perlu kami tegaskan kembali traffic light yang dikatakan bermusik itu adalah bagian kecil dari joyfull traffic management,” jelasnya.
 
Nyanyian Wali Kota
 
Dadang tak menampik salah satu lagu yang rencananya akan diputar pada trafic light adalah lantunan yang dibawakan langsung oleh Wali Kota Depok, Mohammad Idris berjudul hati-hati. 

“Iya salah satunya itu. Karena lagu hati-hati itu berisi makna terkait dengan safari tertib berlalu lintas. Itu ciptaan mas Koko Tole lalu dinyanyikan pak wali, juga sudah dinyanyikan para remaja Depok,” terangnya.

Namun demikian lanjut Dadang, pihaknya belum bisa memastikan kapan wacana tersebut akan terealisasi. Sebab selain harus menempuh berbagai kajian, pihaknya juga perlu memperbaiki dulu peralatan yang ada dan terkoneksi dengan ATCS di kantor Dishub Depok.

“Kami tidak melakukan pengadaan baru karena memang speakernya juga sudah ada di traffic light, tinggal menseting bunyi-bunyiny, itu terkoneksi dengan lampu merah,” tambahnya.

Dia pun mengatakan, Dishub sedang membahas dalam forum lalu lintas secara terbatas, dan akan dikembangkan juga komunikasi dengan stakeholder terkait dalam melakukan kebijakan tersebut.

 “Ini yang sebetulnya sedang kami seleksi lagu-lagu apa yang nantinya cocok untuk diisi dalam traffic light. Tapi inikan keburu viral, nanti tetap akan kami kaji dari sisi manfaat dan aspek keselamatan. Tadinya pada pertengahan atau akhir Agustus kita melakukan uji coba. Itu yang rencananya,” kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya