Debit Sungai Cisadane Menyusut, Tangerang Krisis Air Bersih
- VIVA/Sherly
VIVA – Memasuki musim kemarau, debit air Sungai Cisadane, yang melintasi wilayah Bogor hingga Tangerang, mengalami penyusutan. Surutnya debit air di Sungai Cisadane, membuat kualitas dan kuantitas air bersih di Kota Tanggerang menurun.
Berdasarkan pengamatan petugas Pintu Air 10 Cisadane, debit air saat ini berada di ketinggian tidak normal, yakni 11,8 meter.
Akibatnya, pihak pengelola air bersih di wilayah Tangerang, seperti Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Benteng, harus melakukan berbagai kesiapan untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Tangerang.
"Berdasarkan informasi dari petugas memang turun, normalnya itu 12,5 meter. Tetapi, sekarang volume air menurun 70 sentimeter. Kita lakukan persiapan dengan menyiagakan tiga mobil tangki air," kata Asisten Manager Humas dan Pengaduan PDAM Tirta Benteng, Ichsan Sodikin, di Tangerang, Jumat 5 Juli 2019.
Menurutnya, secara produksi penyusutan debit air belum berpengaruh, karena debit air Sungai Cisadane masih di level 11,8 dan level intake PDAM masih 3-4 meter. Melihat faktor tersebut, kondisi air baku masih di batas ambang normal.
Untuk produksi air bersih dari PDAM sebanyak 775 liter per detiknya. Hal tersebut diprediksi akan tetap normal, meski hujan tidak kunjung turun selama beberapa bulan ke depan. Hanya saja, kualitas air agak menurun.
"Produksi aman, hanya memang kualitasnya akan agak berkurang, karena ini kan bentuknya air diam dan belum ada kiriman lagi dari Bogor. Antisipasinya, paling ada penambahan sedikit bahan kimia, supaya kualitas tidak berubah dan masih baik, tapi masih dalam batas aman selama level NTU-nya masih di bawah 05, yakni 03 atau 04," ujarnya. (asp)