Pembawa Anjing ke Masjid Jarang Minum Obat
- VIVA/Muhammad AR
VIVA – Perempuan berusia 52 tahun berinisial SM yang membawa anjing masuk ke dalam Masjid Al Munawaroh, Kabupaten Bogor, kemungkinan akan dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa, yang dekat dengan rumahnya. Pilihan bisa ditentukan keluarga atau penyidik.
"Kita arahkan ke rumah yang terdekat dengan rumah SM, yaitu di Bogor. Adapun pelaksanaannya apakah di Bogor, di Grogol, ya ditentukan keluarga atau penyidik," ucap Kepala Rumah Sakit Polri, Brigadir Jenderal Polisi Musyafak di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa 2 Juli 2019.
Sikap SM yang kerap jarang kontrol sangat disayangkan. Hal itu diduga jadi salah satu pemicu, ia kambuhan, termasuk aksi dia membawa anjing ke dalam masjid.Â
"Sudah disarankan untuk dirawat, tetapi yang bersangkutan tidak mau, jadi kontrol pun kadang mau kadang tidak. Begitu juga obat, kadang diminum kadang tidak, jadi barangkali kambuh, jadi melakukan tindakan itu kemarin di Masjid," katanya.
Lebih lanjut, dia menyebut rencananya sekitar hari Kamis atau Jumat pekan ini, SM akan dirujuk ke RS Jiwa. Tetapi, untuk di mana pastinya lagi-lagi dia belum bisa memastikan.Â
"Rencana kami, masukan dari dokter psikiater, kita kalau tidak hari Kamis atau hari Jumat ya. Kita usul untuk dirujuk di RSJ yang mana di sana, barangkali sistemnya sudah lengkap," ujar dia.Â
Aksi SM yang memasuki masjid tanpa melepas alas kaki dan membawa anjing viral di media sosial. Video yang diunggah salah satunya oleh akun Twitter @OppositeNewsID, Minggu siang, 30 Juni 2019, memperlihatkan SM yang berbaju putih dan celana hitam sambil menggendong anjing masuk ke dalam masjid.
Dalam video berdurasi sekitar satu menit itu, wanita tersebut nampak berbicara kepada dua pria lawan bicaranya, dengan nada keras. Ia sempat mempertanyakan suaminya yang dinikahkan di masjid tersebut.
Legislator PKB Duga Anak Bos Toko Roti Bukan Sakit Jiwa tapi Psikopat
Anggota Komisi III DPR Hasbiallah Ilyas meminta kepolisian tidak percaya begitu saja dengan informasi pelaku penganiayaan karyawan di toko roti menderita sakit jiwa.
