Main Perahu Ban, Dua Bocah Hilang di Kali Ciliwung
- VIVA.co.id/ Zahrul Darmawan (Depok)
VIVA – Kasus bocah hilang diduga tenggelam kembali terjadi di Kali Ciliwung, Depok, Jawa Barat. Kali ini, dua anak sekaligus yang menjadi korban, Rabu, 26 Juni 2019.
Data yang berhasil dihimpun menyebutkan, kedua bocah malang itu ialah Mohammad Rafli Adrian (11) dan Muhammad Edis (11), warga Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok.
Raihan, saksi mata yang juga rekan korban mengungkapkan, peristiwa itu bermula ketika mereka sedang bermain di kali tersebut dengan menggunakan perahu karet dari ban dalam, sekira pukul 12.00 WIB. "Saya sudah bilang yang enggak bisa berenang jangan ikut. Tapi Edis bilang bisa," katanya di lokasi kejadian.
Tiba-tiba, di tengah perjalanan, perahu ban yang digunakan mereka terjungkal. Edis pun terseret aliran kali. Rafli yang berusaha menolong rupanya tak kuasa menahan, hingga akhirnya kedua bocah malang itu hanyut sebelum akhirnya hilang.
"Korban sempat teriak minta tolong tapi enggak ada yang berani. Enggak lama setelah itu hilang begitu aja," ujarnya
Nasrullah (35) warga yang tinggal mengontrak tak jauh dari lokasi kejadian, mengatakan sempat mendengar teriakan tepat dari arah sungai. Dia langsung mendekat ke arah suara tersebut, dengan maksud mencari tahu.
"Ya, saya denger minta tolong anak kecil ternyata ada yang tenggelam," katanya saat ditemui di lokasi kejadian.
Saat itu, Nasrullah mengaku dia tak berani turun karena tidak bisa berenang dan mencoba memanggil warga lain untuk segera menolong. Kedua korban diduga bermain bersama beberapa temannya, namun hanya mereka berdua saja yang turun dan berenang di kali.
"Temen-temennya pada nangis di pinggir kali, mereka juga tidak bisa nolongin," ujarnya.
Sementara itu, Irman Setia, petugas Tagana Kota Depok yang turun melakukan pencarian korban mengatakan, kondisi air di Sungai Ciliwung dalam kondisi tidak besar karena sedang musim kemarau.
Namun, diduga kedua korban terseret arus aliran air hingga ke tengah sungai. Salah satu korban menggunakan ban, sedangkan korban lainnya mencoba menolong.
"Jadi yang satu mau nolong, tapi ternyata tenaganya habis akhirnya mereka berdua tenggelam hingga saat ini masih kita lakukan pencarian," tuturnya.
Irman mengimbau warga agar selalu berhati-hati ketika kondisi Sungai Ciliwung kering. Karena tetap di tengah sungai kedalaman airnya cukup tinggi.
"Hati-hati juga karena air kali surut, jangan terpancing berenang di situ. Kondisi air juga dalam di tengah tadi sudah kita coba untuk menyelam," ujarnya.
Saat ini, sejumlah tim SAR gabungan Tagana, Damkar, dan warga sekitar tengah berusaha mencari kedua bocah tersebut.
Sebelumnya, peristiwa serupa juga dialami oleh Brama (10), warga Bojonggede. Brama ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di Kali Ciliwung, Senin, 24 Juni 2019.