Polda Metro Klaim Jumlah Kecelakaan atas Kaum Milenial Menurun
- U-Report
VIVA – Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusuf, mengklaim tingkat kecelakaan yang melibatkan kaum milenial di wilayah hukumnya menurun. Dia yakin penurunan ini, salah satunya, dampak dari program festival milenial road safety.
"Setelah dilaksanakan beberapa bulan (milenial road safety festival) dengan melaksanakan kegiatan ke kampus-kampus, police go to school. Kemudian kita laksanakan lomba-lomba dan sebagainya ini bisa berkurang 15-20 persen (angka kecelakaan)," ujar Yusuf saat dikonfirmasi wartawan, Minggu 23 Juni 2019.
Dia menjelaskan, sebelum ada kegiatan ini tingkat kecelakaan yang melibatkan kaum milenial rata-rata sekitar 50-60 persen. Karena berdampak positif, Yusuf menyebut nampaknya kegiatan itu akan diterapkan terus ke depannya di Ibu Kota.
Untuk tingkat nasional dia tak bisa memastikan apakah akan diteruskan karena itu merupakan kewenangan Korps Lalu Lintas Polri. Namun, untuk di wilayahnya sebelum diterapkan lagi akan terlebih dulu dievaluasi.
"Setelah nanti kita laksanakan evaluasi dari kegiatan ini dari mulai awal sampai akhir, kalau memang hasil evaluasinya bagus, kita akan teruskan program ini khususnya wilayah Jakarta. Tapi kalau untuk wilayah nasional kita mengikuti petunjuk dari Mabes Polri. Tapi kalau untuk wilayah Jakarta tetap kita laksanakan," katanya lagi.
Namun, Yusuf mengingatkan, masalah tertib berlalu lintas bukan hanya untuk kaum milenial saja. Dia berharap para pengendara bisa terus belajar untuk tertib dalam berkendara ke depannya.
"Ini adalah salah satu cara bagaimana keselamatan berlalu lintas, termasuk mengemudikan kendaraan bermotor seperti apa, mematuhi rambu lalu lintas seperti apa, kesiapan mengemudikan kendaraan bermotor seperti apa. Ini bukan hanya acara milenial saja, tapi ini dibuat secara berkesinambungan supaya ini menjadi kebiasaan pengguna jalan," kata dia lagi. (ren)
Gen Z dan Milenial Lebih Pilih Investasi Kripto Daripada Properti dan Saham, Kenapa?
Survei terbaru menunjukkan bahwa lebih banyak anak muda yang memilih berinvestasi di kripto dibandingkan membeli properti dan saham. Kenapa?
