Di Paripurna HUT DKI, Anies Pamer Sederet Prestasi Pemprov DKI
- VIVA.co.id/ Eduward Ambarita
VIVA – Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan membeberkan sederet prestasi yang telah diraih Pemprov DKI. Anies menyampaikan ini saat menghadiri Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta dalam rangka memperingati HUT ke-492 Jakarta.
Prestasi yang dibeberkan Anies antara lain prestasi yang memenuhi good governance, pemberantasan korupsi, hingga prestasi yang diperoleh masing-masing dinas di jajaran Pemprov DKI Jakarta.
Anies menekankan baru-baru ini Pemprov DKI Jakarta kembali meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam laporan keuangan daerah oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selama dua tahun berturut-turut.
“Alhamdulillah dengan ikhtiar yang dilakukan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mampu memperoleh predikat WTP untuk tahun kedua,” ujar Anies di Ruang Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta, Sabtu, 22 Juni 2019.
Selain itu, prestasi lainnya adalah penghargaan yang diberikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kepada Pemprov DKI Jakarta. KPK setidaknya memberikan tiga penghargaan.
Pertama, kategori Pemerintah Daerah dengan penerapan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) Terbaik tahun 2018. Kedua, Pemerintah Daerah dengan nilai gratifikasi terbesar yang ditetapkan menjadi milik negara tahun 2018. Dan, ketiga, sebagai pemerintah daerah dengan Sistem Pengendalian Gratifikasi Terbaik Tahun 2018.
Di samping itu, terobosan-terobosan Pemprov DKI Jakarta yang membawa manfaat bagi warga juga dipaparkan Anies. Beberapa program inovasi yang menjadi wujud Wajah Baru Jakarta, antara lain sistem layanan pembayaran belanja daerah dan pajak pusat melalui SP2D Online dan real time.
Lalu, revitalisasi fasilitas pejalan kaki, seperti revitalisasi trotoar dengan konsep complete street, revitalisasi jembatan penyeberangan orang (JPO). Ada juga jembatan penyeberangan multiguna, dan terowongan penyeberangan orang.
Inovasi selanjutnya, adalah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah meluncurkan grand design pembangunan berbasis gerakan yaitu dengan paradigma City 4.0. Artinya, pemerintah kota administrasi menjadi kolaborator, dan warga menjadi ko-kreator.
"Prestasi itu semua tidak bisa tecapai jika dilakukan sendiri," tutur Anies.