Pengerukan Waduk Pluit Ditargetkan Selesai Oktober 2019
- VIVA/Adinda Purnama Rachmani
VIVA – Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta telah melakukan proses pengerukan terhadap lapisan sedimen di Waduk Pluit. Proses pengerukan mulai dilaksanakan sejak akhir April lalu. Pengerjaan ditargetkan rampung dalam empat bulan ke depan.
Kepala Seksi Pemeliharaan Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum mengatakan, pihaknya sudah menargetkan pengerjaan waduk akan selesai pada Oktober 2019.
"Kami sudah kerjakan (pengepokan) mulai akhir April. Oktober ditargetkan sudah selesai. Sedimen pun terlihat hanya di muaranya, dekat pompa ke arah laut," ucap Ika Agustin dalam keterangannya, Selasa, 11 Juni 2019.
Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta juga telah mengerahkan 6 unit eskavator amfibi dan rencananya akan ditambah jumlahnya menjadi 13 unit untuk memaksimalkan pengerukan sedimen di kawasan Waduk Pluit. Adapun metode pengerukan sedimen dilakukan dengan cara mengeruk secara estafet menuju pinggir waduk untuk selanjutnya diangkat maupun dibentuk menjadi tanggul.
Namun, proses pemeliharaan Waduk Pluit melalui metode ini sempat mengalami kendala karena masa libur lebaran dan musim kemarau. Dengan wilayah waduk yang cukup luas, alat-alat yang digunakan untuk mengangkut hasil pengerukan tidak bisa langsung dibawa ke pinggir waduk.
"Upaya pengerukan sedimen terus dilakukan di Waduk Pluit agar dapat menampung air hingga berada pada ketinggian maksimal 3 meter Top Water Level. Di sisi lain, 10 pompa air yang terdapat di Waduk Pluit terus bekerja untuk mengalirkan air waduk ke laut dan menjaga permukaan air waduk di bawah 1,9 meter dari ketinggian normal, sehingga tinggi muka air dikondisikan dalam kondisi surut sebagai upaya persiapan musim hujan," tuturnya.
Waduk Pluit merupakan waduk pengendali banjir utama untuk mengatasi banjir di DKI Jakarta. Waduk ini memiliki luas 80 hektare, dengan dam catchment area mencapai 2.400 hektare. (ase)