Bocah Perempuan Disiram Air Panas oleh Ibu Angkat Gara-gara Kuah Soto

Anak korban aniaya disiram air panas di Depok
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan

VIVA – Seorang bocah perempuan berinisial SA (11 tahun) terpaksa dilarikan ke rumah sakit akibat mengalami sederet luka bakar serius usai disiram air panas oleh ibu angkat di dalam kamar mandi di sebuah rumah kontrakan di kawasan Gandul, Cinere, Depok, Jawa Barat.

Kapolri: Kasus Kekerasan Perempuan Selesai dengan Cara Korban dan Pelaku Dinikahkan

Kasus ini terungkap setelah korban sedang main ke rumah nenek tirinya di kawasan Jalan Haji Limun, Kelurahan Pangkalan Jati, Kecamatan Cinere, Depok. Mulanya warga curiga ketika melihat korban yang sedang berjemur, namun tubuhnya penuh luka.

Namun ketika ditanya penyebabnya, korban selalu berkelit hingga akhirnya sejumlah warga berinisiatif melaporkan kasus ini ke Ketua RW setempat. 

Tega! Ayah di Majalengka Ikat Leher Dua Anaknya yang Masih Bocah Pakai Rantai, Alasannya Karena...

“Jadi awalnya ada warga yang ngadu ke saya bilang, pak ada anak yang teraniaya. Setelah itu saya cek. saya lihat kondisinya tangan kanan kiri sama paha kiri dan punggung serta wajah ada luka bakar, kena air panas. Saya langsung enggak mikir panjang saya bawa ke rumah sakit,” kata Ketua RW 02, Suryadi, saat ditemui awak media pada Selasa 28 Mei 2019

Ketika ditanya secara mendalam, barulah bocah mungil itu berterus terang kerap disiksa oleh seorang wanita yang diakuinya sebagai ibu asuh. “Saya tanya, kejadian itu sudah tiga hari. Kejadiannya di daerah Gandul di rumah kontrakan ibu tirinya. Jadi kejadian bukan di sini. Dia di sini lagi main," kata dia.

Dipaksa Sujud dan Menggonggong, Begini Kondisi Memilukan Siswa di Surabaya!

Usut punya usut, kata Suryadi, SA tadinya adalah anak jalanan yang diasuh oleh pelaku dan suaminya yang bernama Ucok. Ia (korban) berasal dari kawasan Blok M. Kedua orangtuanya sudah lama meninggal sedangkan ketiga saudaranya entah di mana. 

“Saya kroscek, sama pak lurah dan pak camat bahwa itu (korban) ternyata anak jalanan, yang dipungut oleh pelaku. Tinggal awalnya katanya di Blok M. Kita juga awalnya kebingungan karena enggak ada data, tapi bismillah, saya yang penting nyawa ini anak tertolong,” katanya

Kronologi

Korban mengaku kerap kali mendapat perlakuan kasar dari sang ibu angkat jika dianggap berbuat salah. Tak hanya itu, bocah mungil yang tak bersekolah ini juga mengaku kerap disuruh untuk mengasuh anak kandung pelaku yang baru berusia 1,5 tahun.  

Suryadi mengatakan, puncak dari kasus penganiayaan ini terjadi ketika korban yang disuruh beli soto bercanda dengan anak kandung pelaku.

“Awalnya si korban ini dia nempelin kuah soto ke adik tirinya (anak kandung pelaku). Dia bilang, ‘Saya cuma becanda mak.’ Terus pelakunya bilang, ‘Oh kamu nakalin anak saya, kamu mau tahu rasanya air panas ya.’”

Kemudian pelaku memasak air hingga mendidih.

 “Jadi dia masak dahulu tuh air. Pas air sudah mendidih si korban dibawa ke kamar mandi. Diguyur dengan posisi tangan ke depan. Pas saya tanya, disiram adik sakit enggak. Dia bilang kalau saya nangis, bakal lebih-lebih pak disiksanya,” ujar Suryadi

Diduga, bocah malang ini juga kerap mengalami sederet siksaan dari pelaku. Namun korban memilih menutupinya agar bisa tetap tinggal di rumah kontrakan pelaku. Akibat kejadian ini, korban pun mengalami trauma yang cukup berat.

“Itu anak trauma, pas di rumah sakit mau disuntik aja gemetar saking takutnya. Saya bilang, adik tenang aja ada bapak.”

Merasa prihatin dengan kondisi SA, Suryadi pun berjanji bakal mengambil alih hak asuh bocah nahas itu.

 “Saya bilang kalau andai kata sembuh, sudah ikut bapak aja. Dia bilang dia sudah enggak punya bapak enggak punya ibu. Dia punya sudara empat, dua diantaranya di jalanan, dia punya adik dipungut orang. Nah katanya sekolah, tapi sekolah cuma Sabtu doang,” kata dia.

Kasus ini telah dilaporkan ke polisi.  

“Ibu tirinya ini nama panggilannya Naura, kalau kata tetangga-tetangga kerjanya di tempat hiburan malam. Saya kurang tahu detail karena baik si ibu tiri maupun bapak tirinya bukan warga saya.”

Sementara itu, salah satu perwira Unit Perlindungan Perempuan dan Anak, Polresta Depok, Ipda Tamar, mengaku pihaknya sudah menerima laporan atas kasus itu. Saat ini kasusnya sedang dalam penyelidikan lebih lanjut.

“Kemarin tetangga korban sudah buat laporan polisi dan korban saat ini sedang di rawat di Rumah Sakit Fatmawati. Semalam Polsek Limo sudah cek TKP dan akan mengamankan tersangka namun rumahnya kosong. Saat ini sedang dalam proses penyelidikan lebih lanjut,” kata Tamar. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya