Polisi Tangkap Provokator Aksi 21-22 Mei di Jakarta

Kadiv Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono
Sumber :
  • VIVA/Rintan Puspitasari

VIVA – Sebanyak 257 orang ditangkap polisi karena terlibat dalam aksi kerusuhan yang terjadi pada 21-22 Mei di sejumlah titik. Dari ratusan tersangka yang diamankan juga ada yang menjadi provokator.

Wali Kota: London Menunjukkan Persatuan yang Kuat melawan Rasisme dan Islamofobia

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, para provokator ini melakukan aksinya melalui media sosial WhatsApp (WA). "Dia (tersangka provokator) mengunggah kata-kata di WhatsApp (WA) grup," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Rabu, 22 Mei 2019.

Beberapa kata-kata yang diunggah para provokator ini yaitu, 'Persiapan buat perang yang lain mana' dan 'Rusuh sudah sampai tanah abang kok, sudah sampai bakar-bakaran'. "Dia mengajak. Kemudian ada kata-kata lagi jadi sampaikan ke grup," ujar Argo.

Bocah 12 Tahun Termuda yang Didakwa terkait Kerusuhan Ekstrem Kanan di Inggris

Bahkan, ada kalimat ajakan  menyerang Presiden Joko Widodo saat berada di Johar, ketika menyampaikan pidato terkait hasil rekapitulasi pemilu. "Lalu, di WhatsApp grup menyampaikan 'Live Kompas, Jokowi di Johar ayo kita serang'," ujarnya.

Para provokator tersebut, kata Argo, berusaha mengajak dan menginformasikan situasi terkini di lokasi kerusuhan. "Provokator itu sudah jelas menggunakan WhatsApp grup mengajak, menginformasikan, saat ini sedang apa, kejadian apa. Jadi membangkitkan teman-temannya," ujarnya.

Gelombang Protes di Inggris Berlanjut, Toko-toko Tutup Lebih Awal

Lebih lanjut, Argo menuturkan, tak menutup kemungkinan tersangka akan bertambah mengingat kericuhan masih terus berlangsung hingga saat ini. "Ini akan bisa berkembang. Nanti secara periodik akan saya sampaikan kalau ada perkembangan dari kasus ini," katanya.

Ilustrasi Kelas Menengah di Indonesia

Media Asing Peringatkan Potensi Indonesia Senasib dengan Chili Gegara Kelas Menengah Terus Merosot

Indonesia sedang diuji dengan menyusutnya kelas menengah yang jadi sorotan media asal Singapura karena dinilai berpotensi memiliki nasib buruk seperti Chili.

img_title
VIVA.co.id
10 September 2024