Dokter Ani Hasibuan Akan Diperiksa Soal Kejanggalan Kematian KPPS

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Argo
Sumber :
  • VIVA/Foe Peace

VIVA – Dokter spesialis syaraf, Roboah Khairani Hasibuan dipanggil polisi lantaran pernyataannya, soal kejanggalan kematian ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dalam Pemilu 2019.

KPU Akan Rekrut 3 Juta Lebih KPPS untuk Pilkada Serentak 2024

"Iya (diperiksa) soal kematian KPPS," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono saat dikonfirmasi wartawan, Kamis, 16 Mei 2019.

Ani Hasibuan, sapaan Roboah Khairani Hasibuan, akan diperiksa Jumat, 16 Mei 2019. Rencananya Ani dimintai keterangan sekira pukul 10.00 WIB. "Betul ada pemanggilan," ujarnya

Pengangguran RI Turun karena Ada Rekrutmen PPPK hingga Petugas KPPS Pemilu

Diketahui, Ani Hasibuan merupakan dokter ahli syaraf. Pernyataannya menjadi kontroversi ketika dia menyebut faktor kelelahan tidak bisa membuat orang meninggal dunia. 

Karena itu, dia mempertanyakan sikap KPU yang tiba-tiba menyampaikan bahwa kematian para petugas KPPS karena kelelahan. 

Ketua KPU Minta Maaf kepada KPPS karena Negara Belum Mampu Belikan HP

Dokter yang menelusuri misteri kematian para petugas KPPS hingga ke Yogyakarta itu menyampaikan, kejadian petugas KPPS meninggal dalam jumlah yang banyak dan dalam kurun waktu yang pendek adalah tragedi. 
 

Pemungutan suara atau pencoblosan di pemilu. (Foto ilustrasi).

Bayaran Petugas KPPS untuk Pilkada 2024 Turun Dibanding Pilpres-Pileg, Segini Nominalnya

KPU menurunkan honor petugas KPPS untuk Pilkada 2024. Hal itu karena beban kerja KPPS Pilkada 2024 tak seberat saat Pilpres-Pileg.

img_title
VIVA.co.id
17 September 2024