Tiga Wanita Ini Lolos Dapil Jabar, Ada Istri Nur Mahmudi

Ilustrasi hak pilih perempuan dalam pemilu
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Lucky R

VIVA – Daerah pemilihan (Dapil) Jawa Barat VI bakal diisi oleh tiga anggota dewan dari kalangan wanita. Hal itu berdasarkan pleno rekapitulasi perhitungan surat suara Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Depok dan Kota Bekasi. 

Blak-blakan Eks Caleg PDIP dari Kalimantan Barat Usai Diperiksa KPK Kasus Harun Masiku

Dengan terpilihnya tiga srikandi tersebut, menurut Direktur Democracy and Elektoral Empowerment Partnership (DEEP), Yusfitriadi, membuktikan isu calon legislatif (caleg) perempuan tidak sekadar menjadi pemanis pelengkap pada partai politik manapun. Hal ini memberi pesan bahwa caleg wanita memiliki nilai tinggi sehingga dipilih oleh masyarakat.

“Saya kira, Dapil Jabar VI yang mampu menghantarkan tiga caleg perempuan ke Senayan, harus menjadi prototype bagi wilayah-wilayah lain,” katanya, Sabtu, 11 Mei 2019

Pemilu 2024 Lebih Teduh Dibanding 2019

Ketiga srikandi Dapil Jabar VI yang dipastikan lolos ke Senayan yakni, Intan Fauzi dari Partai Amanat Nasional (PAN), Nur Azizah Tamhid Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Wenny Haryanto dari partai Golongan Karya (Golkar). Sebagai kader partai, mereka memiliki reputasi yang cukup bagus dan aktif berkiprah ditengah masyarakat.

Intan adalah Ketua DPP PAN, sedangkan Nur Azizah adalah istri mantan Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail yang sudah tidak asing lantaran didaulat sebagai penggiat PKK. 

AROPI: Dibanding Musim Pemilu 2019, Tingkat Kepercayaan Terhadap Lembaga Survei Naik 7,6%

Yusfitriadi mengatakan, isu caleg perempuan selama ini sangat seksi. Apalagi, masih banyak parpol yang mengikuti kontestasi pada Pemilu 2019 sangat kesulitan dalam memenuhi 30 persen caleg dari kaum hawa. Bahkan tak sedikit yang beranggapan caleg perempuan hanya sebagai pelengkap untuk memenuhi kebutuhan 30 persen.
 
“Andaipun ada caleg perempuan yang lolos ke Senayan seperti di Dapil VI Jabar tiga orang sekaligus, saya kira sangat bagus. Meski kasuistik dan tidak massif terjadi di beberapa daerah di Jawa Barat apalagi di Indonesia, tetapi ini pertanda politisi perempuan juga berbicara di kancah politik nasional," ujarnya.

Sementara itu, Peneliti Senior Forum Pemantau Parlemen Indonesia (Formappi) memberi apresiasi kepada para srikandi Dapil Jabar VI yang telah menciptakan pencapaian bagus dalam sejarah perpolitikan di Indonesia. Hal ini sekaligus membuktikan pertarungan politik itu tidak memandang jenis kelamin.

“Saya mengapresiasi keberhasilan caleg perempuan ini karena ini menjadi pembuktian, mereka tidak main-main dalam politik,” ujarnya.

Lucius menilai, ketiganya memang pantas menjadi wakil rakyat.  Mereka mempunyai kapasitas menjadi wakil rakyat serta memiliki rekam jejak yang baik.  

Karena itu, dia percaya ketiganya mampu mengartikulasikan kepentingan rakyat di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). “Tentu di balik kepercayaan ada tanggung jawab besar yang diemban. Maka tunjukan itu melalui perjuangan di parlemen nanti,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya