Ibu Hamil Korban Kebakaran di Tol Pluit Bingung Mau Mengungsi
- ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
VIVA – Ratusan warga korban kebakaran kolong Tol Pluit, Jakarta Utara, lebih memilih untuk tetap bertahan di atas puing-puing reruntuhan rumah mereka dibandingkan harus mengungsi ke lokasi lain.
Hal itu disampaikan salah seorang warga, Ibu Galang (31 tahun) saat ditemui VIVA di sekitar lokasi kebakaran.
"Mau mengungsi ke mana? Kalau saya ngungsi barang-barang saya gimana? Siapa yang mau jagain," kata Ibu Galang, Sabtu, 30 Maret 2019.
Wanita yang tengah mengandung anak kedua itu mengisahkan, pada saat kebakaran dirinya bersama anak laki-lakinya sedang menemani ibunya yang sudah renta di rumahnya. Dia mengaku kaget atas peristiwa kebakaran itu. Sehingga dia segera membawa keluar ibu dan anaknya ke luar lokasi kebakaran.
"Kaget saya dengar teriakan kebakaran, kebakaran. Saya langsung lari keluar bawa ibu saya yang kebetulan tinggal di sini juga. Alhamdulillah barang-barang juga sempat diselamatkan," katanya.
Menurutnya, api sangat cepat menjalar dari pusat kebakaran yang diduga rumah milik Ibu Tati yang berjarak sekitar 200 meter dari rumahnya.
Ibu Galang yang mengaku sudah tinggal di kolong Tol Pluit sejak tahun 2003 itu hanya bisa pasrah dengan apa yang dia alami saat ini, sambil menunggu bantuan dari pemerintah provinsi DKI Jakarta dan sejumlah donatur yang peduli terhadap nasibnya.
"Kalau mi-mi instan sih Alhamdulillah ada. Yang kita pikirkan ini bagaimana membangun rumah lagi karena rumah saya sudah hancur," katanya.