MRT Beroperasi, Begini Penampakan Jalan Thamrin-Sudirman

MRT Jakarta
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Kereta Moda Raya Terpadu (MRT) sudah diresmikan Presiden Joko Widodo, Minggu, 24 Maret 2019 lalu. Kehadiran MRT di Jakarta menjadi tonggak baru sejarah transportasi publik di Tanah Air.

Jokowi Ngevlog dan Jalan-Jalan Sama Cucu Naik MRT, Sempat Dihentikan Warga karena...

Saat ini, masyarakat masih bisa menikmati layanan MRT secara gratis hingga akhir Maret 2019. Pengguna MRT baru akan dikenakan tarif mulai 1 April 2019 mendatang. Harga dibanderol Rp10 ribu untuk per 10 km.  

Beroperasinya MRT fase pertama dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI sepanjang 16 km diharapkan dapat menarik minat masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum. Juga diharapkan bisa mengurangi kemacetan di Ibu Kota. Lantas, sejak beroperasi hingga Rabu, 27 Maret 2019, apakah MRT mulai berpengaruh mengurangi kemacetan? 

Ini Alasan Gibran Langsung Blusukan di Jakarta Usai Dilantik Jadi Wapres

Kepala Subdit Gakkum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Polisi Muhammad Nasir mengemukakan, saat ini MRT masih dalam taraf uji coba kepada masyarakat untuk membiasakan dengan transportasi umum. MRT baru akan operasional secara utuh awal bulan depan. "Masyarakat saat ini sedang dibangun dengan budaya tertib, antre, menjaga kebersihan dan fasilitas bersama," ujarnya saat dihubungi VIVA, Rabu, 27 Maret 2019.

Suasana di Stasiun MRT Fatmawati, Jakarta

Netizen Geram Olahraga Pound Fit Digelar di Stasiun MRT, Manajemen Akhirnya Buka Suara!

Dalam satu hari, menurut Nasir, terdapat sekitar 18 juta kendaraan per hari yang beroperasi di Jakarta. Dengan keberadaan MRT yang mampu mengangkut 1.900 orang dalam satu perjalanan akan mengurangi 950 unit kendaran bermotor di jalan.

Itu berarti, Nasir menjelaskan, kehadiran MRT dalam satu kali perjalanan mampu mengurangi perjalanan kendaraan bermotor 1,89 persen secara totalitas, bila kendaran bermotor diisi dua orang.  

"Ini sangat membantu mengurangi kepadatan arus lalu lintas di jalan dari penggunaan kendaraan pribadi di Jakarta. Namun Ditlantas Polda Metro Jaya belum melakukan penelitian dan survei secara ilmiah terkait dengan operasional MRT yang baru diresmikan," ujar Nasir.

Saat ini, Dinas Perhubungan DKI pun masih melakukan evaluasi terhadap operasional MRT. "Masih dalam evaluasi dan perhitungan," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Sigit Widjatmoko saat dihubungi VIVA

Suasana Jalan Thamrin dekat Stasiun MRT, Jakarta.

VIVA mencoba menggunakan kereta MRT dari Stasiun MRT Fatmawati menuju Stasiun Setiabudi Astra, Rabu, 27 Maret 2019, pukul 09.15. Saat itu, hanya terlihat beberapa warga yang ingin mencoba transportasi baru tersebut.

Seorang petugas keamanan stasiun MRT menyebutkan, selama uji coba kereta MRT penuh pada jam pergi dan pulang kerja, yaitu 06.00-08.00 WIB dan pukul 15.30 - 16.00 WIB.

"Kalau pagi sama sore rame di sini orang-orang pada pergi kerja, pulang kerja. Kereta keliatan penuh. Apalagi kalau weekend itu rame banget," ujarnya.

Setelah sampai di Stasiun Sudirman Astra pada pukul 09.35 WIB, tidak banyak warga yang menggunakan MRT pada siang hari. Menaiki anak tangga untuk keluar dari stasiun, terlihat warga berlalu lalang dengan menggunakan kendaraan pribadi. 

Pada pukul 10.00, volume kendaraan yang melewati kawasan Sudirman-Thamrin tampak belum padat, serta tak terjadi kemacetan di kawasan ini. Namun, pada saat dari Stasiun Sudirman akan memasuki Bundaran HI, terjadi kepadatan kendaraan karena menunggu lampu merah pada pelican crossing Halte Busway Tosari. (mus)

MRT Jakarta lagi jadi idola warga Ibukota. Naik jangan norak, ini panduan sebelum jajal MRT. Lihat dalam video di bawah ini:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya