Surat Cinta Anies Baswedan untuk Pahlawan Proyek MRT
- Adinda Purnama Rachmani/VIVA.co.id
VIVA – Pengoperasian Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta diresmikan Presiden Joko Widodo Minggu pagi, 24 Maret 2019. Dalam momentum itu turut hadir Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan.
Seiring dengan diresmikannya MRT, Anies Baswedan punya ungkapan mendalam untuk para pahlawan di balik layar. Mereka adalah para pekerja pembangunan MRT Jakarta.
Anies menyadari betapa besar perjuangan para pekerja. Ia pun meminta kepada Direksi PT. MRT agar mencatat setiap nama yang terlibat, sekecil apa pun, termasuk para pekerja paling operasional.
"Saya sudah berkali-kali naik MRT, tapi tadi pagi berbeda. Pagi ini bersejarah karena MRT akan diresmikan. Di perjalanan menuju lokasi acara, wajah para pekerja itulah yang muncul di benak saya. Mereka yang berpeluh siang malam. Saya tahu persis karena hampir setiap malam lewat sekitar tiang-tiang pancang. Di malam gulita, saat mayoritas warga telah tidur, Anda semua masih berkeringat. Bekerja tanpa henti," kata Anies seperti dilansir dari Instagramnya @aniesbaswedan, Minggu 24 Maret 2019.
Anies mengatakan jika angsa kita memang punya stamina untuk membuat karya monumental lintas masa.
"Borobudur dibangun selama lebih dari 100 tahun; Kita kagum karyanya tapi tak pernah kenal nama para pekerjanya. Saya sudah meminta kepada Direksi PT. MRT agar mencatat setiap nama yang terlibat, sekecil apapun termasuk para pekerja paling operasional. Dokumentasikan semua, dan izinkan kami, bangsa Indonesia, mengenal orang-orang yg bekerja keras dalam sunyi," ucapnya.
Berikut isi 'surat cinta' Anies untuk pekerja MRT Jakarta;
Kepada Yth.
Para Pekerja Pembangunan MRT
Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh,
Ibu dan Bapak yg saya hormati, saya menuliskan pesan ini untuk ucapkan terima kasih. Apresiasi pada semua yg pernah bekerja membangun MRT ini.
Saya sudah berkali-kali naik MRT, tapi tadi pagi berbeda. Pagi ini bersejarah karena MRT akan diresmikan. Di perjalanan menuju lokasi acara, wajah para pekerja itulah yg muncul di benak saya.
Mereka yg berpeluh siang malam. Saya tahu persis karena hampir setiap malam lewat sekitar tiang-tiang pancang. Di malam gulita, saat mayoritas warga telah tidur, Anda semua masih berkeringat. Bekerja tanpa henti.
Borobudur dibangun selama lebih dari 100 tahun; bangsa kita memang punya stamina untuk membuat karya monumental lintas masa. Kita kagum karyanya tapi tak pernah kenal nama para pekerjanya.
Saya sudah meminta kepada Direksi PT. MRT agar mencatat setiap nama yang terlibat, sekecil apapun termasuk para pekerja paling operasional. Dokumentasikan semua, dan izinkan kami, bangsa Indonesia, mengenal orang-orang yg bekerja keras dalam sunyi.
Hari ini mungkin Anda di rumah, menonton di televisi atau membaca beritanya. Anda tidak berada di lokasi, tak menyaksikan langsung hasil kerja keras yang anda lakukan. Tapi ketahuilah, tepuk tangan tadi membahana. Ribuan bertepuk-tangan. Izinkan saya menegaskan bahwa tepuk tangan itu sesungguhnya untuk Anda, untuk tiap jiwa yg bekerja dalam senyap.
Anda telah mengubah wajah ibu kota, hasil kerja Anda akan memudahkan hidup jutaan orang selama puluhan tahun mendatang. Mereka semua hampir pasti tidak kenal dengan nama Anda tapi semua pasti merasakan karya Anda yg akan berbekas sepanjang sejarah.
Kami yg berdiri di atas panggung, gelintiran jumlahnya, tak sebanding dengan Ibu-Bapak yg ratusan ribu jumlahnya yg bekerja tak tampak, jauh dari sorotan publik.
Atas nama rakyat Jakarta, saya mengirimkan rasa terima kasih dan rasa hormat pada Ibu, Bapak dan Saudara semua. Semoga tiap butir keringat itu akan dicatat sebagai amal shaleh, dan setiap kemudahan yang dirasakan oleh pengguna MRT akan dicatat sebagai amal jariyah bagi Anda semua.
Wassalamu'alaikum warrahmatulahi wabarakatuh.
Salam,
Anies Baswedan
(ase)