Pemprov DKI Finalisasi Kesepakatan Ambil Alih Pengelolaan Air

Gubernur DKI Anies Baswedan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ridho Permana

VIVA – Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, pihaknya sedang menyusun Head of Agremeent atau HoA antara PD PAM Jaya, PT Palyja, dan PT Aetra, terkait proses pengalihan pengelolaan air di Jakarta.

PNM Tanggap Atasi Krisis Kekeringan di Gili Ketapang, Kirimkan Bantuan 100 Galon Air Minum

Saat ini, penyusunan tersebut sudah masuk tahap finalisasi. "Kami sudah melakukan rapat, ada beberapa hal teknis yang sedang difinalisasikan oleh dirut PAM. Nanti, kalau sudah final, akan kami umumkan," ujar Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu 13 Maret 2019.

Anies menegaskan, saat ini, HoA belum diserahkan karena di dalam HoA terdapat beberapa agenda yang harus dijadikan bahan pembicaraan lebih lanjut.

Pramono Anung: Baru 44 Persen Wilayah Jakarta Dapat Akses Air Bersih

Anies berharap, proses kesepakatan itu cepat selesai. "Hari ini, harusnya sudah selesai. Saya panggil dua hari yang lalu tanggal 11, dirut dan tim kelola air, dan mereka memberikan update-nya. Ada beberapa hal teknis detail yang sedang difinalkan. Nanti, mereka akan lapor, saya akan umumkan, harapannya segera selesai," ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan sudah menerima rekomendasi terkait polemik pengelolaan air. Rekomendasi yang diberikan oleh Tim Evaluasi Tata Kelola Air kepada Pemprov DKI adalah pengambilalihan pengelolaan air di Jakarta dari swasta.

Ridwan Kamil Akan Bayari Selisih Harga Jerigen Air Bersih Warga Jakarta yang Belum Terakses PAM

Anies memilih langkah perdata atau renegosiasi kontrak untuk mengambil alih pengelolaan air bersih di Jakarta. Selama ini, pengelolaan air ditangani swasta, yaitu PT Palyja dan PT Aetra.

Langkah pengambilalihan ini sebagai lanjutan untuk mengoreksi perjanjian yang dibuat pada 1997. Karena, setelah perjanjian kerja sama dengan swasta berjalan selama 20 tahun, pelayanan air bersih tidak berkembang sesuai harapan.

Di antaranya, menurut Anies, cakupan pelayanan tidak tercapai dari target 82 persen yang dijanjikan, dan tingkat kebocoran air mencapai 44,3 persen. (asp)

Anak-anak di Desa Banuan, NTT.

Kisah Warga di Desa Banuan NTT, Tempuh 5 Jam Jalan Kaki Demi Dapat Air Bersih

Data Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (PERPAMSI) tahun 2023, menyebutkan hanya 20 persen masyarakat Indonesia yang mampu mendapatkan akses air bersih. 

img_title
VIVA.co.id
11 Desember 2024