Truk-truk Polisi Angkut Warga, Dampak Kereta Terguling di Bogor

Kendaraan-kendaraan operasional Polisi berupa truk dan bus terpaksa dikerahkan untuk mengangkut warga sebagai dampak kecelakaan kereta commuter line di Bogor, Jawa Barat, pada Senin, 11 Maret 2019.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad AR

VIVA – Kendaraan-kendaraan operasional polisi berupa truk dan bus terpaksa dikerahkan untuk mengangkut para warga sebagai dampak kecelakaan kereta commuter line di Bogor, Jawa Barat.

Lengkapi Konektivitas Jabodetabek, Menhub Resmikan Stasiun Pondok Rajeg

Perbaikan sistem lalu lintas kereta di lokasi bekas kecelakaan kereta itu sebenarnya sudah selesai. Tetapi operasional kereta belum pulih benar pada Senin pagi, 11 Maret 2019, dan banyak kereta terlambat datang. Akibatnya, banyak calon penumpang telantar di Stasiun Bogor.

Sebagian besar warga yang hendak pergi ke Jakarta itu akhirnya menumpang truk-truk dan bus-bus polisi ke Stasiun Cileubut dan Bojonggede, dua stasiun yang lokasinya setelah tempat kereta anjlok pada Minggu 10 Maret 2019. Sebab di kedua stasiun itu, kereta-kereta menuju Jakarta relatif lancar.

Tarif KRL Hanya Rp 1 Saat Pelantikan Prabowo-Gibran Besok, Catat Persyaratannya!

Berdasarkan pantauan VIVA, penumpukan penumpang terjadi sejak pagi. Mereka menunggu kereta datang lebih dari satu jam dan terpaksa harus naik di stasiun lain.

Kendaraan-kendaraan operasional Polisi berupa truk dan bus terpaksa dikerahkan u

Kemenhub Buka Suara soal Harga Tiket KRL: Ada Kajian Naik Rp 1.000

Polresta Bogor mengerahkan empat armada truk dan bus untuk mengangkut ratusan penumpang dari Stasiun Bogor menuju Stasiun Bojonggede. Kedatangan kendaraan polisi ini langsung diserbu para penumpang.

Menurut Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Polresta Bogor AKP Silvia Sukma Rosa, armada truk dan bus ini terus disiagakan di lokasi hingga jadwal KRL kembali normal. "Kami siagakan di sini dekat stasiun untuk mobilitas masyarakat sampai jadwal kembali normal," katanya di lokasi.

Imbas lumpuhnya operasional jadwal pun terasa di Terminal Bis Baranangsiang. Para penumpang berebutan untuk mendapatkan bus. Kini, ratusan penumpang telantar akibat bus yang beroperasi sudah habis mengangkut penumpang. Bus-bus itu juga dikawal ketat oleh polisi.

Koordinator Terminal Bus Baranangsiang, Andri Andriansyah, mengatakan bahwa terminal mengalami lonjakan penumpang yang drastis. Penumpang rata-rata menggunakan bus antarkota.

Meski otoritas terminal sudah berkoordinasi dengan perusahaan otobus dengan menyediakan 27 armada, masih banyak penumpang yang tidak terangkut. "Sangat tinggi lonjakannya, karena sebagian penumpang dengan tujuan Jakarta semua dalam kota yang biasa menggunakan KRL. Untuk mengatasi, bus trayek yang kosong diperbantukan ke yang membutuhkan namun masih kurang," katanya.

Seorang pelanggan kereta commuter line, Nina, bahkan mengaku telah menunggu kedatangan kereta lebih satu jam, tapi tidak mendapatkan bus juga. Karyawati bank swasta di wilayah Kelapa Gading, Jakarta, itu terpaksa terlambat setengah hari menuju kantornya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya