Catatan Hitam Geng Motor di Depok, Sudah 12 Warga Jadi Korban
- VIVA/Zahrul Darmawan
VIVA – Aksi kejahatan jalanan yang dilakukan oleh kawanan geng motor di Kota Depok seakan tidak ada habisnya. Berdasarkan penelusuran VIVA, dalam waktu nyaris dua bulan terakhir, tercatat sudah ada tujuh kasus dengan 12 korban. Modus para pelakunya pun sama, yakni ingin merebut ponsel hingga menjarah warung sambil menenteng senjata tajam.
Berikut hasil rangkuman atas sederet aksi brutal tersebut. Rabu malam, 9 Januari 2019, para begundal itu melancarkan aksinya di kawasan Jalan Raya RTM, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis. Mereka, merampas ponsel usai menyerang tiga pedagang yang sedang mangkal di wilayah itu.
Para korban yang terluka yakni, Syamsul pedagang nasi goreng, luka di bagian kepala akibat sabetan celurit, dan Riskun dicelurit di bagian tubuh. Sedangkan Riyan pedagang seblak berhasil lolos usai ditodong menggunakan celurit.
Selang beberapa hari kemudian, tepatnya pada Senin dini hari, 14 Januari 2019, aksi brutal geng motor terjadi di Jalan Raya Pala Kali, Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji. Korbannya adalah Wismaniya, wanita pedagang warung klontong. Meski korban tidak terluka, namun para pelaku, yang menodongkan celurit ke arah korban, berhasil menjarah rokok.
Selasa 29 Januari 2019, aksi keji kawanan itu kembali terjadi di Jalan RTM, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis. Para pelaku yang berulah sekira pukul 03.30 WIB itu menyerang dua warga yang sedang berada di warung. Mereka adalah Papay, mengalami luka bacok di bokong. Sementara Igo, selamat dari pembacokan, namun harus kehilangan telepon genggamnya.
Masih di Kota Depok, geng motor juga melancarkan aksinya di Jalan Raya Luewinanggung, Kecamatan Tapos. Korbannya adalah Bahar Siregar, seorang mekanik bengkel.
Di temui pada Kamis 3 Januari 2019, Bahar mengatakan, para pelaku berjumlah lebih dari lima orang. Mereka meminta ponsel dengan sabetan celurit. Beruntung nyawa Bahar selamat meski mengalami luka di bagian tubuh dan tangan.
Kemudian, tak jauh dari lokasi Bahar dianiaya, para pelaku menyatroni warung klontong milik Sukma. Mereka menjarah sejumlah barang dagangan sebelum akhirnya kabur.
Kamis 7 Februari 2019, sejumlah pria misterius yang datang menggunakan motor menyerang warga yang sedang nonton televisi di pos ronda Jalan Raya Tapos, tak jauh dari Wisma Kinasih. Di tempat itu, pelaku melukai Gilang Ramadhan, 16. Ia dibacok pada bagian paha. Kawanan ini kemudian kabur dengan membawa dua ponsel.
Jumat dini hari, 15 Februari 2019, geng motor kembali gentayangan. Kali ini, korbannya adalah dua remaja yang sedang memasang umbul-umbul untuk pengajian di Jalan Raya Pitara, Kecamatan Pancoran Mas. Korbannya adalah Reza Nugraha, 19, mengalami luka di punggung dan Nurdiansyah, 20, luka di bagian paha belakang.
Mereka diserang sekira lima orang menggunakan motor dengan celurit. Para pelaku juga sempat meminta HPÂ dan kemudian kabur tanpa hasil, setelah melihat para korbannya terluka.
Dan yang terbaru, peristiwa itu dialami oleh Suparman, 52, yang berprofesi sebagai sopir. Ia diserang menggunakan celurit oleh dua orang pengendara motor yang meminta ponsel di kawasan Jalan Curug Agung, Kecamatan Beji pada Selasa dini hari, 19 Februari 2019.
Beruntung nyawa Suparman selamat meski mengalami sederet luka di bagian tangan kanan akibat menangkis serangan pelaku.
Dari sejumlah kasus yang terjadi, para korbannya mengaku pelaku masih berusia remaja. Entah apa yang melatarbekalangi aksi nekat mereka, namun yang jelas tingkahnya telah membuat resah. Dan sampai saat ini, sederet kasus itu masih dalam penyelidikan polisi. (lis)