Bocah Berkebutuhan Khusus Korban Penganiayaan Guru Jadi Trauma
- VIVA/Dani
VIVA – Seorang murid sebuah sekolah dasar yang diduga dianiaya oleh guru wali kelasnya kini trauma. Si bocah berkebutuhan khusus yang berinisial JMH itu menjerit histeris saat petugas pendampingan anak Pemerintah Kota Bekasi hendak mendekati korban.
Petugas Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak atau DPPPA sempat menemui JMH di rumahnya. Petugas ingin menggali informasi tentang yang dialami bocah kelas tiga itu. Namun, reaksi JMH yang menjerit malah mengejutkan petugas.
Kepala Seksi Perlindungan Anak pada DPPPA Kota Bekasi, Mini, saat pendampingan ayah korban, MS, sempat membantu. Si orangtua berusaha memeragakan kejadian yang diduga dicubit dan ditendang oleh wali kelas HR.
"Ayahnya duduk seolah menjadi JMH, dan anaknya seolah menjadi gurunya. Tak lama JMH langsung menendang kaki ayahnya," kata Mini, menceritakan adegan yang diperagakan bocah itu.
Meski sudah mendapat sebagian informasi dari JMH, petugas DPPPA akan mengklarifikasi pihak sekolah. Sejumlah pejabat sekolah tempat JMH belajar dijadwalkan diperiksa pada Jumat, 15 Februari 2019.
Pemanggilan pihak sekolah itu hanya untuk melengkapi keterangan yang sudah didapat sebelumnya. "Ada yang perlu ditanyakan lagi, karena kami merasa ada yang belum disampaikan pihak sekolah ke kami," ujarnya.
Polisi belum meyimpulkan apa pun tentang kasus itu karena belum mendengar keterangan keluarga korban. Sementara ini polisi sudah memeriksa beberapa guru dan murid di sekolah itu, tetapi keluarga korban belum.
Polisi menyelidiki kasus itu harus hati-hati karena tidak ada kamera pengawas (CCTV) di sekolah. Bila ada CCTV di sana maka kasus akan mudah terpecahkan. "Makanya kita perlu dalami keterangan saksi, terlapor, dan pelapor," kata Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat Polres Metropolitan Kota Bekasi Komisaris Erna Ruswing Andari.