Depok Siaga DBD, Setengah Bulan 149 Orang Terjangkit

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, dr Novarita, saat memaparkan data jumlah korban demam berdarah dengue atau DBD kepada wartawan, Rabu, 23 Januari 2019.
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan

VIVA – Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat menetapkan status siaga wabah demam berdarah dengue atau DBD. Ratusan warga dilaporkan terjangkit dan diyakini lebih banyak lagi yang belum terdata.

Kasus DBD Melonjak, Ahli: 50 Persen Kematian Usia 5-14 Tahun

Wali Kota Depok sudah menerbitkan surat edaran yang dikirimkan kepada semua camat dan lurah di kota itu agar mengingatkan masyarakat meningkatkan kewaspadaan. Selain itu, jika ada warga yang diindikasikan atau bahkan dipastikan terjangkit agar segera ke rumah sakit atau puskesmas terdekat.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, dr Novarita, penderita DBD mencapai 149 kasus hanya dalam setengah bulan pertama Januari 2019 berdasarkan data yang dimutakhirkan pada 14 Januari. Namun, kemungkinan jumlahnya lebih banyak mengingat belum ada pemutakhiran data, terutama dari seluruh rumah sakit dan puskesmas.

Bisa Berujung Kematian, 3 Hal Ini Wajib Dilakukan untuk Cegah Demam Berdarah

“Yang 149 [orang] itu baru yang ber-KTP (Kartu Tanda Penduduk) Depok, ya. Kalau data terbarunya saya belum pegang; kalau data di rumah sakit bisa lebih banyak,” katanya kepada wartawan, Rabu, 23 Januari 2019.

Dinas Kesehatan mencatat, jumlah kasus DBD di kota itu bervariasi tiap tahun. Pada 2016, misal, terdapat 2.834 kasus, 2017 ada 535 kasus, dan tahun 2018 ada 892 kasus, bahkan satu di antaranya meninggal dunia. Wilayah penyebaran hampir merata namun yang cukup rawan di Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Cimanggis.

Keren! Mahasiswa Ini Ciptakan Alat Pembasmi Nyamuk Tanpa Asap

Novarita menegaskan, bahwa aparat Dinas Kesehatan telah melakukan berbagai upaya, seperti pengasapan atau fogging, sosialisasi kebersihan jentik nyamuk, dan layanan kesehatan. Tetapi dia mengingatkan, fogging bukanlah solusi paling ampuh mencegah DBD karena yang utama ialah memberantas sarang nyamuk.

“Jadi, semua menjaga kebersihan lingkungan. Tapi jangan mengandalkan kader [Posyandu atau aparat kelurahan], kita sendiri sebagai masyarakat harus punya kepedulian untuk menjaga lingkungan masing-masing,” katanya. (mus)

Ilustrasi kasus demam berdarah dengue (DBD)

Musim Hujan Tiba Waspada DBD! Ini Usia yang Paling Rentan Terhadap Kematian Akibat Dengue

Spesialis Anak, dr. Dewi Sari, SpA, mengungkap, dalam tiga tahun terakhir, angka kasus dengue tertinggi terjadi pada kelompok usia produktif, atau 15 – 44 tahun.

img_title
VIVA.co.id
2 Desember 2024