Ahok: Jadi Gubernur Lagi, Saya Semakin Arogan
- Repro Instagram
VIVA – Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta pada tahun 2017 lalu memenangkan pasangan Anies Baswedan-Sadiaga Uno. Calon pertahana yakni Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat gagal kembali merebut kursi orang nomor satu di Jakarta itu.
Namun kekalahan itu ternyata membawa berkah bagi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Dia malah bersyukur tak jadi Gubernur lagi dan malah memilih ditahan di rumah tahanan Markas Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Ahok diketahui menjadi terpidana kasus penodaan agama dan ditahan sejak 9 Mei 2017. Dalam sebuah surat yang ditulis langsung Ahok dan disebarkan di Instagram resminya melalui tim, Ahok mencurahkan perasaannya menjelang kebebasannya 24 Januari 2019 mendatang.
"Saya bersyukur diijinkan tidak terpilih di Pilkada DKI 2017, kalau saya terpilih lagi di pilkada tersebut, saya hanya seorang laki-laki yang menguasai Balai Kota saja. Tetapi saya di sini belajar menguasai diri seumur hidup saya," tulis Ahok yang dikutip VIVA, Kamis, 17 Januari 2019.
Ahok menjelaskan, menguasai Balai Kota hanya untuk lima tahun saja. Jika ditanya, dan waktu bisa diputar, Ahok lebih memilih di penjara.
"Jika terpilih lagi (jadi gubernur), aku akan semakin arogan dan kasar dan semakin menyakiti hati banyak orang," kata dia.
Dalam kesempatan tersebut, Ahok juga ingin menyampaikan minta maaf kepada pendukungnya yakni Ahokers, PNS DKI, para pembencinya.
"Mohon maaf atas segala tutur kata, sikap dan perbuatan yang sengaja maupun tidak sengaja," tulis Ahok.