Kasus Bom Molotov, Polisi Periksa 4 CCTV di Rumah Wakil Ketua KPK
- VIVA/M Edwin Firdaus
VIVA – Polisi sudah memeriksa 12 saksi terkait kasus teror pelemparan bom molotov di kediaman pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif. Sebanyak 12 saksi tersebut terdiri atas keluarga Laode, tetangga sekitar, dan pedagang yang berjualan di depan rumah Laode.
Sebanyak 10 saksi diperiksa di lapangan dan dua saksi diperiksa di Polda Metro Jaya.
"Ada 12 saksi sudah diperiksa dan menyimpulkan tidak secara spesifik melihat kejadian itu. Hanya ada percikan api dan botol dilempar pecah," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 10 Januari 2019.
Dari pemeriksaan saksi, Dedi mengaku memang belum ada saksi yang melihat langsung kejadian pelemparan tersebut.
Selain memeriksa saksi, penyidik juga sudah mengambil empat CCTV di sekitar lokasi. Sebanyak empat CCTV tersebut ini nantinya akan dianalisis oleh Laboratorium Forensik (Labfor). "Empat CCTV didalami di sepanjang jalur ke rumah beliau (Laode)," ujarnya.
Ia menegaskan, tim akan bekerja secara maksimal agar kasus ini terungkap termasuk kasus teror bom palsu di kediaman Ketua KPK, Agus Rahardjo.
Sementara itu, pantauan VIVA di rumah Laode M Syarif yang berada di Kalibata, Jakarta Selatan, dinding rumah yang sempat terkena ledakan hingga gosong, kini sudah dibersihkan dan dicat ulang.
Rumah Laode yang berada di Kalibata Selatan, Jakarta Selatan itu, memang saat ini terlihat sepi bahkan pintu gerbang tertutup rapat. Hanya ada satu unit sepeda motor yang berada di halaman rumahnya.
Sementara itu, kondisi pintu dan jendela rumah yang berada di lantai dua terlihat terbuka serta tampak tangga kecil yang menempel di tembok. (art)