Pemprov DKI Tunda Razia Kucing dan Anjing Liar, Ini Alasannya
- ANTARA FOTO/FB Anggoro
VIVA – Setelah polemik razia kucing di DKI Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku bahwa telah ada kesalahpahaman antara Pemprov DKI dan komunitas pencinta binatang di Jakarta.
Menurut Anies, pihaknya menunda razia kucing karena akan mengajak para komunitas pencinta binatang untuk ikut serta dalam memelihara kucing dan anjing liar.
"Jadi saya sampaikan, nomor satu bahwa seluruh rencana penangkapan dihentikan atau ditunda. Yang kedua, binatang ini memiliki banyak sekali komunitas pencinta yang siap merawat, siap untuk terlibat. Karena itu, kami akan ajak mereka untuk terlibat, tidak mungkin dalam urusan seperti ini pemerintah bekerja sendirian," ucap Anies Baswedan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu, 9 Januari 2019.
Selanjutnya, Anies menjelaskan bahwa razia kucing dilakukan karena pihaknya sering mendapatkan laporan mengenai penyakit yang dikeluarkan oleh binatang tersebut. Ia pun menegaskan jika razia dilakukan bukan untuk mengurangi populasi kucing di Jakarta.
"Enggak kalau itu (kurangi populasi), tidak, yang penting adalah tidak ada penyakit menular, tidak ada masalah kesehatan dan biarkan populasi itu tumbuh secara natural," kata mantan rektor Universitas Paramadina ini.
Anies pun mengajak komunitas penyuka kucing di Jakarta untuk turut serta turun tangan memelihara kucing yang ada di Jakarta. Pemprov DKI juga akan mengajak bertemu para komunitas binatang di Jakarta untuk membicarakan solusi dari razia binatang ini.
"Dinas mengajak bertemu komunitas. Itu harus dibicarakan saja dengan dinas dan komunitas, jadi kalau memang ada yang mau merawat baik-baik di rumah kenapa tidak?" kata Anies. (art)