Diperbaiki Setelah Mangkrak 3 Tahun, Stadion Mahakam Jauh dari Standar
- VIVA/Zahrul Darmawan
VIVA – Setelah sempat mangkrak selama tiga tahun, Stadion Mahakam, Depok, Jawa Barat akhirnya selesai diperbaiki. Pihak kontraktor pun mengklaim, proyek yang menelan biaya lebih dari Rp3,5 miliar itu telah rampung 100 persen. Lalu seperti apa kondisi stadion itu kini.
Berdasarkan hasil penelusuran VIVA, stadion yang berada di kawasan Jalan Mahakam, Kecamatan Sukmajaya, Depok itu kondisinya tidak jauh berbeda dengan sebelumnya. Pada bagian pintu utama gerbang stadion, tidak terdapat papan penunjuk atau pelang nama stadion. Pintu utama, hanya berupa pintu berwarna hijau dengan tinggi sekira satu meter. Di sepanjang tembok memasuki stadion, terdapat banyak coretan dinding. Begitu pula di pintu utama, terdapat sejumlah stiker calon anggota dewan.
Selanjutnya, memasuki area stadion, kondisi lapangan jauh dari standar nasional. Sebab, rumput yang tidak merata dan gawang pun tak dilengkapi dengan jaring pembatas.
Di bagian tribun penonton yang telah di cat warna krem malah tidak ada bangku. Yang terlihat hanya berupa keramik yang di desain bertumpuk. Sedangkan pada bagian tribun pemain, pelatih maupun official juga belum dilengkapi bangku.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Proyek dari PT Hennyka Pratama, Richard Effendi Siregar mengklaim, proses pengerjaan telah 100 persen selesai dan hanya tinggal tahap finalisasi merapikan dan perawatan yang menurutnya bakal memakan waktu tiga bulan ke depan.
“Kalau pengerjaan ini kan sudah rampung 100 persen. Ini dahulu kondisinya mangkrak tiga tahun, otomatis banyak spek yang tidak sesuai dan harus kita perbaiki. Saya kurang tahu kenapa mangkrak karena beda PT,” kata Richard saat ditemui di lokasi stadion itu pada Rabu 9 Januari 2019.
Richard mengaku, proses pengerjaan ini sempat tidak sesuai dengan waktu yang ditetapkan karena beberapa kendala. Salah satunya adalah banyaknya spek atau bagian yang harus diperbaiki akibat lama mangkrak. “Beda kalau kita cor dari awal bisa lebih cepat. Kemudian kendala lainnya adalah faktor cuaca karena musim hujan.”
Dirinya mengatakan, stadion ini mampu menampung kapasitas hingga 5000 orang. Namun ia mengakui, jika stadion tersebut belum memenuhi standar nasional.
“Ini lapangan yang diharapkan jadi kebanggaan Kota Depok ke depannya. Tapi belum ada stadion yang standar nasional di Depok. Makanya pas ini dibangun sering ada dari PSSI datang ngontrol,” kata Richard.
Lebih lanjut ia mengatakan, jika merujuk pada standar nasional maka anggaran yang harus disiapkan tentu jauh lebih besar.
“Kalau standar belum, untuk lapangan standar nasional itu anggarannya besar. Kita hanya lanjutan dari pekerjaan yang mangkrak tiga tahun lalu. Kita fokus di segi bangunan. Kalau soal lapangan terkendala anggaran,” dalihnya.
Richard juga mengaku, dari sekira 8000 Meter luas lapangan bola tersebut, yang baru ditanam rumput khusus hanya sekira 1000 Meter. Persoalannya, lagi-lagi seputar anggaran yang dinilainya belum cukup.
“Ini kita pakai rumput Jepang karena anggaran enggak cukup, belum semua. Sisanya masih yang lama. Kalau standar nasional semua harus diganti ada tahapan-tahapannya,” kata dia.
Dirinya pun mengakui, sistem keamanan di stadion masih belum maksimal dan tak ada CCTV.
Untuk diketahui, Depok memiliki dua stadion sepakbola yakni Stadion Mahakam dan Stadion Merpati. Kedua stadion itu pun saat ini sedang dalam proses renovasi. Ironisnya, di tengah klaim keseriusan pemerintah setempat memperbaiki sarana olahraga tersebut, Depok justru belum memiliki klub pengganti setelah Persikad hengkang dari kota itu.