Kartu Jak Lingko Mulai Dijual di Stasiun Tanah Abang Seharga Rp10 Ribu
VIVA – Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan telah resmi mengganti OK Otrip (one karcis one trip) menjadi Jak Lingko pada Oktober 2018. Maka, secara otomatis gambar dan logo kartu OK Otrip berubah menjadi Jak Lingko.
Kini, kartu Jak Lingko sudah mulai dijual, salah satunya stan yang berada di bawah Skybridge atau jembatan penyeberangan multiguna atau di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Petugas pelayanan Halte Transjakarta, Moh Abu Abdullah (33) mengatakan bahwa kartu Jak Lingko tak hanya bisa digunakan untuk naik kendaraan Transjakarta dan angkot. Tapi, kini sudah bisa digunakan untuk transportasi angkutan Kereta Commuter Indonesia (KCI) di Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang.
"Kegunaan untuk kereta juga, kalau OK OTrip untuk busway (bus Transjakarta) dan angkot, tapi kalau ini untuk kereta bisa," ujar Abu Abdullah kepada VIVA di lokasi, Kamis, 13 Desember 2018.
Abu menuturkan, kartu Jak Lingko dijual seharga Rp10.000, tapi belum ada isi saldo kartu, dan hanya bisa diisi ulang di Halte Transjakarta.
Para pembeli kartu Jak Lingko menginginkan kartu juga harus ada saldonya, agar bisa digunakan naik KCI dari Stasiun Tanah Abang.
Untuk itu, akan dibangun tempat penjualan kartu dan pengisian Jak Lingko yang berada di bawah Skybridge agar memudahkan masyarakat menggunakan kartu tersebut.
"Nanti akan dibikin loket pengisian di Tanah Abang," ujarnya.
Abu menambahkan, penjualan kartu Jak Lingko selama sepekan ini diperkirakan sudah mencapai 700 kartu.
Sebelumnya, Gubernur Anies Baswedan mengatakan, nama Jak Lingko ini diambil dari kosakata Bahasa Indonesia yang baru dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pada Oktober 2018. Nama ini mencerminkan identitas bangsa.
"Kenapa Jak Lingko, kita ingin yang mendengar namanya, bisa tercermin maknanya, maknanya itu dapat mencerminkan identitas bangsa Indonesia," kata Anies.
Selain itu, Anies menceritakan jika nama Lingko berasal dari bahasa Nusa Tenggara Timur. Ia juga berharap nama Jak Lingko dapat diterima baik dan dapat menjadi cerminan transportasi terintegrasi di Jakarta. (art)