Logo BBC

'Uang Bau' Tak Memadai, Kisah Warga Bantar Gebang Terdampak Bau Sampah

Sejumlah truk pengangkut sampah DKI Jakarta melintas di area Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, di Bekasi, Jawa Barat
Sejumlah truk pengangkut sampah DKI Jakarta melintas di area Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, di Bekasi, Jawa Barat
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Risky Andrianto

Untuk menghidupi keluarga, dia membuka warung makan tak jauh dari rumahnya.

Aroma sampah, kerap kali tercium di warungnya, belum lagi lalat-lalat yang beterbangan. Untuk menjaga kebersihan warung, Elisa terpaksa merogoh kocek lebih dalam untuk membeli disinfektan.

"Tiap hari, tiap kali beres-beres warungnya disemprot-semprot dengan yang wangi-wangi supaya nggak terlalu menyengat ke warung juga," ujar Elisa.

"Berhubung saya jual nasi kan kebersihannya harus ekstra. Makanan juga harus ditutup," lanjutnya.

Dia menambahkan bau sampah menyengat tercium ketika musim hujan datang, seperti yang terjadi saat ini.

"Kalau cuacanya lagi kaya gini, ujan, kadang menyengat, kaya bau busuk," ungkapnya. Saat BBC News Indonesia datang menemuinya, kondisi memang tengah hujan.

"Blenger, pusing kepalanya"

Dia pun berharap dana kompensasi bau ditambah untuk menjaga kesehatan mereka.

"Kan istilahnya kita ngehirup udara yang nggak sehat, maunya kaya gitu," imbuh warga yang tinggal di kelurahan Cikiwul ini.