Waspada Pembobol ATM Pura-pura Jadi Call Center Bank
- www.pixabay.com/mrganso
VIVA – Aparat Polda Metro Jaya membongkar kasus pencurian di mesin Anjungan Tunai Mandiri atau ATM dengan modus baru. Dalam aksinya, tiga pelaku menempelkan nomor telepon palsu pada mesin ATM seolah-olah nomor telepon tersebut adalah nomor telepon call center bank.
"Pelaku ditangkap pada 2 dan 3 Oktober lalu, di dua tempat berbeda yakni di kawasan Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, dan Mall Arion, Rawamangun, Jakarta Timur," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono di Markas Polda Metro Jaya, Selasa 6 November 2018.
Argo menjelaskan, tersangka memasang jebakan di mulut mesin ATM, dengan menggunakan biji plastik yang sudah dimodifikasi, sehingga menahan kartu yang akan dimasukkan oleh korban. Akibatnya, kartu tak bisa dipakai maupun dikeluarkan.
Tak lupa, pelaku menempelkan nomor call center palsu di sana. "Korban menghubungi nomor call center palsu yang ditempel pelaku dan melaporkan bahwa kartu ATM-nya tersangkut di mulut mesin ATM dan mau memblokir kartunya," ujar Argo.
Tersangka yang berpura-pura sebagai call center palsu dari suatu bank, lantas meminta data dari kartu tersebut beserta PIN ATM-nya untuk konfirmasi. Setelah korban merasa sudah melapor ke call center bank, korban pun meninggalkan lokasi. Dua pelaku lain yang berperan sebagai eksekutor datang untuk menguras uang dalam kartu ATM korban.
Sebelumnya, mereka terlebih dulu mengambil kartu yang tersangkut menggunakan obeng. Kemudian, mereka mengambil uang dari dalam kartu ATM korbannya, dengan minta bantuan satu temannya yang menjadi call center palsu untuk memberitahukan nomor pin kartu ATM korban. "(Pelaku) mengambil uang yang ada di ATM korban dengan transfer ke rekening penampung dan juga dengan tarik tunai," katanya.
Aksi ketiga pelaku itu kini terhenti. Ketiganya, yakni Zainal Arifin, Darlan, dan Lilis Seprica diciduk polisi. Dalam kasus ini, polisi pun menyita beberapa barang bukti.
"Zainal Arifin berperan pasang biji plastik, menempel nomor call center palsu di mesin ATM dan tarik rekening korban. Darlan berperan sebagai tukang gambar melihat situasi lokasi. Sedangkan Lilis, berperan pura-pura sebagai call center dari bank," kata Argo.