Unjuk Rasa Grab, Tujuh Orang Luka Terkena Gas Air Mata
- VIVA/Gadis
VIVA – Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Polisi Indra Jafar mengatakan, pihaknya terpaksa melepaskan tembakan gas air mata lantaran massa dari pengemudi transportasi online yang unjuk rasa di Gedung Lippo Kuningan, Jakarta Selatan, melakukan pengrusakan.
"Yang jelas sudah melakukan pengerusakan dengan melempar batu. Setelah itu baru ditembakkan gas air mata," ujar Indra di lokasi, Senin, 29 Oktober 2018.
Tujuh orang dari massa aksi mengalami luka lantaran terkena gas air mata. Hal itu terjadi diduga karena peluru yang ditembakkan ke atas jatuh ke kerumunan massa.
Indra membantah jika disebut menembakkan gas air mata ke arah massa. Kondisi terkini sudah normal, hanya ada beberapa dari mereka yang masih di lokasi menunggu hasil negosiasi.
Mereka yang menunggu adalah merupakan pengemudi dari luar Jakarta. Mereka belum pulang karena lelah datang dari jauh. Untuk massa yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya dipastikan telah meninggalkan lokasi.
Aksi hari ini, menurut Indra, dihadiri 300 sampai 400 orang bukan ribuan orang seperti yang diklaim mereka. Polisi juga meminta mobil-mobil mereka yang diparkir di bahu jalan dan membuat macet Jalan Rasuna Said menuju Menteng untuk dipindahkan.
"Prinsip mereka sudah negosiasi, dan mereka bukan konteksnya berunjuk rasa. Tapi karena jauh-jauh dari Bandung dan Cirebon dan ingin mengetahui hasil pertemuan," katanya.