Insiden Peluru Nyasar, Lapangan Tembak Senayan Masih Ditutup
- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVA – Tak sedikit sejumlah pihak masih mempertanyakan apa benar proyektil yang ditemukan di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat lantaran peluru nyasar dari Lapangan Tembak Senayan. Banyak yang bertanya apakah masuk akal peluru dari Lapangan Tembak Senayan sampai ke Gedung DPR dengan jarang sekitar 800 meter.
Kepala Bidang Balistik, Metarlugi Forensik Pusat Laboratorium Fornsik Polri, Komisaris Besar Polisi Ulung Kanjaya, menjelaskan kenyataannya memang temuan empat proyektil di sana adalah peluru nyasar dari tersangka IAW.
Tersangka IAW pada Senin, 15 Oktober 2018 lalu, sedang latihan menembak di Lapangan Tembak Senayan. Karena kesalahan teknis modifikasi senjata, membuat peluru nyasar ke Gedung DPR. Hal itu dipastikan setelah pihaknya melakukan pemeriksaan secara menyeluruh.
"Sudah dihitung secara matematik dan fisika sampai (ke DPR)," kata dia saat dikonfirmasi wartawan, Kamis 18 Oktober 2018.
Dia menambahkan Lapangan Tembak Senayan usai kejadian Senin lalu, belum beroperasi hingga hari ini. Ulung sendiri belum tahu kapan Lapangan Tembak Senayan akan kembali diizinkan beroperasi.
"Pokoknya nanti Kapolri bilang sama DPR bilang buka ya buka. Bukanya juga harus dalam keadaan yang aman itu, harus diubah supaya tidak ada peluru nyasar lagi, harus diperbaiki. Dibuat lorong, jadi kalau ada peluru yang ke atas tetap di ruangan itu," ucapnya.
Sebelumnya Anggota Komisi III DPR Fraksi Gerindra, Wenny Warouw, mengaku heran peluru yang ditembakkan dari lapangan tembak bisa tembus sampai Gedung DPR. Apalagi, setelah melihat langsung lokasi tempat tersangka menembakkan peluru ke arah Gedung DPR, rasanya sulit bisa menjangkau Gedung DPR.
Saat berada di Lapangan Tembak Senayan, Wenny telah memasang tanda kertas merah dari ruangannya agar terlihat dari lapangan tembak. Kertas merah tersebut tak terlihat dari lapangan tembak.
Menurutnya, di lapangan tembak reaksi itu ada tanggul setinggi dua meter, kemudian ada pslat baja setinggi lima meter dan masih ada pohon-pohon. Dengan senjata jenis Glock 17 yang jarak tembak maksimalnya 350 meter, agak mengherankan bisa tembus sampai ruangannya di lantai 16 Gedung DPR.
Untuk diketahui setidaknya ada enam lubang tembakan ditemukan sampai dengan hari ini di Gedung DPR. Ruangannya pun berbeda-beda, ada di lantai 13, 16, 10, 20, 9, dan yang terakhir lantai 6.
Namun, meski ada enam lubang tembakan, baru lima proyektil yang ditemukan. Satu proyektil, yakni yang ada di lantai 20 tidak ditemukan atau hilang.