Program Pesantren Masuk Rutan, Ustaz Arifin: Kesempatan Hijrah Semua
- VIVA.co.id/ Zahrul Darmawan (Depok)
VIVA – Dai kondang Muhammad Arifin Ilham menyambut positif langkah Kementerian Hukum dan HAM yang menggagas program pesantren diterapkan, di seluruh rumah tahanan atau lembaga pemasyarakatan di Indonesia.
Menurut dia, hal itu merupakan modul pendidikan terbaik bagi para napi.
“Alhamdulillah, ini berkah rutan jadi pesantren. Jadi ada kesempatan terbaik untuk hijrah semua. Alhamdulillah, rutan se-Indonesia semua sudah menjadikan rutan jadi pesantren,” katanya, usai menghadiri acara Zikir Akbar bersama pejabat daerah serta ribuan napi, di Rutan Kelas II B Cilodong, Depok, Jawa Barat, Senin 15 Oktober 2018.
Arifin menilai, program pesantren masuk rutan adalah gagasan yang baik. Hal itu diharapkan, mampu mengubah para napi ke arah yang lebih baik, agar bisa diterima kembali di tengah masyarakat.
Ia berharap, agenda zikir bersama ini bisa dijadikan program nasional. “Ini modul pendidikan yang terbaik, memberi kesempatan bagi semua untuk kembali ke masyarakat menjadi lebih baik lagi,” ujar pendiri Majelis Adz-Dzikra itu.
Dia melanjutkan, “Arifin merasakan betul ada tampak perubahan. Ini (berzikir) mestinya dijadikan aturan pada setiap rutan, tidak hanya keinginan kepala rutan, tapi jadi kebijakan nasional, bekerja sama dengan pesantren-pesantren terdekat."
Di tempat sama, Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna mengatakan, program pesantren maupun zikir bersama telah dilakukan sejak beberapa waktu lalu. Hal ini akan menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Depok.
“Yang paling penting, kita sudah mulai dulu, jadi pesantren ini akan terus dikembangkan. Harapan saya, pembekalan-pembekalan bukan hanya teknis, tapi juga jadi makanan pada hati kita. Saya harap, ini bukan hanya simbolik saja karena ini akan menuntun kita ke arah yang lebih baik,” katanya.
Sementara itu, Kepala Rutan Kelas II B Cilodong, Depok, Bawono Ika Sutomo menaruh apresiasi pada Pemkot Depok dan jajaran, karena telah mendukung penuh program-program positif di rutan tersebut. “Peran Pemkot Depok sangat luar biasa pada kami, ini tentunya jadi tanggung jawab kita bersama untuk melakukan pembinaan pada warga yang ada di sini,” katanya.
Pria yang akrab disapa Bawono menyadari, pembinaan para napi memerlukan dukungan berbagai pihak. Salah satunya ialah dari kalangan ulama. “Ini harus kita lakukan pembinaan-pembinaan pada mereka, baik kemandiriannya dan lain-lain. Kami tidak bisa melakukan sendiri, harus ada dukungan dari yang lain," ujarnya.
Zikir akbar yang diikuti ribuan napi di Rutan Depok itu berlangsung cukup hikmat. Sejumlah napi, pejabat dan beberapa calon anggota legislatif yang mengikuti kegiatan tersebut terlihat tak kuasa menahan air mata, ketika mengumandangkan lantunan ayat-ayat suci Alquran.