Proyek Waterways Cikarang-Bekasi, Ridwan Kamil Berharap Didanai Pusat

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Bandung, Jawa Barat.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Adi Suparman (Bandung)

VIVA – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berharap, pendanaan proyek strategis Inland Waterways Cikarang Bekasi Laut (CBL) dibebankan penuh kepada Pemerintah Pusat.

Daftar Jalan Tol yang Dikelola Astra Infra

Nilai investasi proyek tersebut mencapai Rp3,4 triliun, dengan skema pendanaan potensi penugasan BUMN. Lokasi pengerjaan mencakup wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat. Adapun penanggung jawab proyek yaitu, PT Pelabuhan Indonesia II. Konstruksi proyek ini direncanakan mulai 2018 dan ditargetkan beroperasi pada 2021.

“Nah, biaya itu akan rapatkan minggu depan, bagaimana idealnya sih, full dari pemerintah pusat karena itu proyek nasional. Saya hanya akan menjadi komandan yang memastikan di lapangan lancar tidak ada kendala,” ujar Emil, sapaan Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung Jawa Barat, Sabtu, 29 September 2018.

Hasil Investigasi Kecelakaan Tol Cipularang Jadi Acuan Kemenhub Perbaiki Aspek Keselamatan

Menurut Emil, tanggung jawab pelaksanaan di lokasi proyek yaitu pembebasan lahan akan menjadi prioritas tanpa mempersoalkan kesiapan anggaran. “Ya itu yang saya maksud jadi tugas saya lebih pada memastikan proses di bawah lancar, kalau dana mah enggak akan cukup,” katanya.

Dia mengemukakan,  kewenangan perencanaan proyek tersebut secara matang berada di pemerintah pusat. Seperti diketahui, pembangunan ini masuk dalam Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Mobil Listrik Neta V Ludes Terbakar di Jalan Tol, Ini Kronologinya

“Ya intinya itu konsep terdahulu yang ada dari pemerintah pusat. Tugas saya sebagai gubernur baru memaksimalkan semua gagasan-gagasan yang baik, salah satunya adalah membuat sodetan, memperlebar existing menjadi 50 meter sehingga nanti kontainer-kontainer tidak usah lewat darat yang membuat mahal (ongkos),” ujarnya.

Dia menambahkan, “Sekarang itu biaya pabrik di Cikarang - Tanjung Priok biaya logistiknya lebih mahal daripada Tanjung Priok ke Shanghai atau Singapura, dengan tidak ada kemacetan berlama lama di jalan, jalur ini akan menjadi solusi." 

Pembangunan Inland Waterways/CBL bertujuan untuk mengoptimalkan potensi jalur kanal sungai, sebagai alternatif transportasi logistik. Optimalisasi ini akan menghubungkan area off-the-road Pelabuhan Tanjung Priok dengan area interland.

Dalam tahap satu, sistem transportasi kanal akan menggunakan kanal eksisting yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, yaitu Cikarang Bekasi Laut melewati Marunda, Jakarta Utara.

Sedangkan untuk tahap dua, PT Pelindo II berencana menambahkan rute kanal dari Tanjung Priok menuju Cikampek, di mana kanal akan menghubungkan arus logistrik dari Tanjung Priok menuju kawasan industri Cibitung-Cikarang di Bekasi, serta di Cikampek, Karawang.

Pembangunan Inland Waterways/CBL diharapkan dapat mengurangi kepadatan arus logistik jalur darat, dari kawasan industri Cikarang dan Karawang menuju Pelabuhan Tanjung Priok. 
 

Jalan yang dibangun Hutama Karya [dok. Humas PT Hutama Karya (Persero)]

Laba Bersih Hutama Karya Meroket Capai Rp 844 Miliar di Kuartal III-2024

PT Hutama Karya (Persero) melaporkan laba bersih (unaudited) senilai Rp 844 miliar di kuartal III-2024, meningkat 2.412,12 persen secara year-on-year (yoy).

img_title
VIVA.co.id
14 November 2024