Polisi Ungkap Pemicu Perusakan Kantor Desa di Bekasi
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA – Kapolres Bekasi Komisaris Besar Polisi Candra Sukma Kumara mengatakan, perusakan Kantor Desa Cibarusah, Bekasi, diduga lantaran ketidakpuasan warga atas hasil pemilihan kepala desa. Setidaknya, terdapat 100 orang yang menyambangi kantor desa tersebut untuk protes.
Menurut Candra, terdapat lima calon kepala desa saat pemilihan di Desa Cibarusah, Minggu, 26 Agustus 2018 lalu. Namun dari kemenangan salah satu calon, pendukung empat calon yang lain diduga tidak dapat menerimanya.
Mereka menyambangi kantor desa untuk menemui panitia pilkades. Namun lantaran kesal tidak ditanggapi, mereka pun mengamuk. "Itu karena ketidakpuasan dengan hasil Pilkades. Kemudian mereka mau menanyakan ke panitia, panitia enggak ada yang mau nemuin. Mereka marah akhirnya hanya kaca saja dilempar, hingga satu kaca itu rusak," ujar Candra saat dihubungi, Jumat, 31 Agustus 2018.
Dari hasil penyelidikan, kata Candra, satu orang berinisial L (23) pun ditetapkan sebagai tersangka. Dia terbukti melakukan pelemparan batu ke arah kaca. "Tersangka terbukti dalam pelemparan, cari sensasi yang ada. Provokator enggak ada, itu kan hanya ketidakpuasan saja. Mungkin dia emosi ambil batu dan timpuk," katanya.
Saat ini, Candra memastikan, situasi di tempat tersebut sudah aman. Gejolak masyarakat soal hasil Pilkades pun sudah dapat diredam. "Pascapenangkapan sudah enggak ada gejolak, aman," katanya.
Sebelumnya, perusakan kantor desa itu terjadi pada Kamis, 30 Agustus 2018, sekitar pukul 10.30 WIB. Massa berteriak ke arah kantor desa lalu merangsek dan menjebol pintu ruangan BPD atau Sekretariat Pilkades. Akibat kejadian itu, jendela serta pintu kantor BPD rusak.