Uang Jutaan di Saku Marbut Korban Penganiayaan Ternyata Hasil Menabung

Ilustrasi penganiayaan.
Sumber :
  • www.pixabay.com/bykst

VIVA – Keluarga Keluarga Ali Achmad Firmansyah, marbut alias pengurus masjid korban penganiayaan keji oleh delapan orang, mengklarifikasi beberapa kabar yang beredar bahwa pria itu keterbelakangan mental.

Polisi Tetapkan 4 Orang Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan Anak yang Dituduh Curi Uang di Tangerang

Firmansyah alias Iyan tidak keterbelakangan mental melainkan menderita epilepsi ringan. Penyakitnya memang bisa sewaktu-waktu kambuh sehingga dikategorikan sebagai anak berkebutuhan khusus.

Iyan, menurut keluarga, memang marbut tetapi sesungguhnya bukan pengurus masjid melainkan musala, yakni Musala Nurul Awal, yang berlokasi di dekat rumahnya di Jalan Cempaka Putih Utara, Jakarta.

Sadis! Bocah di Tangerang Dibanting, Disetrum, hingga Disiram Miras gegara Dituduh Nyolong Duit

Selain beraktivitas sehari-hari sebagai marbut Musala Nurul Awal, Iyan juga memiliki pekerjaan sambilan mengumpulkan botol-botol plastik bekas untuk dijual lagi. Di lain waktu, kalau ada yang membutuhkan jasa untuk pindahan rumah, Iyan ikut terlibat dengan imbalan sejumlah uang. Kadang juga membantu mengangkat barang bawaan orang di pasar.

Menurut TB Herman Wijaya (53 tahun), sang ayah, Iyan menyimpan atau menabung uang imbalan hasil macam-macam aktivitasnya itu. Belakangan sang ayah mengetahui uang tabungan Iyan sudah mencapai Rp5,4 juta.

Detik-detik Sopir Taksi Online Dikeroyok Saat Bawa Penumpang di Tol Dalam Kota

Iyan, katanya, selalu membawa uang itu ke mana pun karena dia tak memercayai siapa pun untuk menjaga hasil tabungannya. Entah bagaimana ceritanya, ketika Iyan ditemukan luka-luka setelah dianiaya oleh delapan orang karena dituduh mencopet, uang Iyan hanya tinggal Rp2,4 juta.

"Dia emang enggak percaya sama orang, termasuk saya, untuk menjaga uang hasil jerih payahnya itu. Pokoknya mandi, tidur, dibawa aja sama dia. Soalnya dia punya cita-cita untuk sekolah paket (pendidikan penyetaraan),” kata Herman.

Kapolsek Kronjo AKP Dedi Ruswandi saat cek kondisi korban

Polisi Cek Kondisi Anak 9 Tahun Usai Dianiaya dan Dipaksa Minum Miras oleh 4 Pria di Tangerang

Saat ini, korban sudah dalam pengasuhan orang tua.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024