Mimpi Ustaz Djohan Jadi Kenyataan, Pesantren As-Sadaah Terbakar
VIVA – Kobaran api menghanguskan seisi bangunan di Pondok Pesantren As-Saadah, Kelurahan Bojong Pondok Terong, Kecamatan Cipayung Depok, Jawa Barat, pada Kamis siang, 9 Agustus 2018.
Peristiwa itu terjadi di saat para santri sedang mengikuti proses belajar mengajar di lantai satu.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Sebab, api hanya menghanguskan seluruh bangunan di lantai dua dan tidak sempat merambat ke lantai utama gedung.
Di balik peristiwa itu, sejumlah santri mengaku, sempat mendapat peringatan dari wali asrama, yakni Ustaz Djohan. Ya, sang ustaz seolah telah mendapat firasat buruk sehari sebelum peristiwa itu terjadi.
"Biasanya kan ada anak yang di atas (asrama). Kadang kalau sakit ya di asrama, tapi untungnya ini hari enggak ada yang d iatas. Nah kata anak-anak, malamnya wali asrama mereka memang mimpi, jangan ada yang di atas karena besok (hari ini) mau kebakaran. Kayanya firasat, eh kejadian kaya gini," ucap salah satu wali santri, Ibu Rifqi pada wartawan. Â
Wanita berhijab ini mengaku, sempat panik begitu mengetahui ponpes tempat anaknya menimba ilmu terbakar.
"Ya iyalah saya panik banget makanya langsung ke sini. Saya dapat kabarnya jam dua belasan. Untungnya anak-anak selamat semua," kata Ibu Rifqi.
Sementara itu, data yang berhasil dihimpun VIVA menyebutkan, peristiwa itu terjadi sekira pukul 11:00 WIB. Saat itu, sejumlah santri sedang mengikuti proses belajar mengajar di lantai dasar gedung pesantren.
Ahdayat, Wakil Kepala Sekolah Ponpes As-Sa’adah mengatakan, api diduga bersumber dari salah satu bagian di ruang asrama lantai dua.
"Awalnya ada santri yang lihat kepulan asap, pas kita cek ternyata ada api. Karena di atas bagian asrama dan banyak kasur, api cepat membesar," katanya pada wartawan di lokasi kejadian
Dalam hitungan menit, kobaran api pun telah menghanguskan seluruh isi ruangan yang berada di lantai dua, diantaranya ruang asrama santri pria dan ruang komputer.
"Yang terbakar hangus semuanya di lantai dua, termasuk ruang komputer," kata Ahdayat
Lebih lanjut Ahdayat memastikan, tidak ada korban jiwa dalam musibah itu, sebab para santri sedang berada di lantai bawah mengikuti pelajaran.
"Alhamdulillah enggak ada korban, santri semuanya lagi belajar di bawah. Tadinya saya dan beberapa orang sempat berusaha memadamkan pakai appar, tapi enggak sanggup karena api terlalu besar dan asap sangat pekat," katanya.