Wacana Ganjil Genap di Margonda, Pemkot Depok Harus Beresi Ini Dulu
- Zahrul Darmawan/VIVA.co.id
VIVA – Pakar transportasi Universitas Indonesia (UI) Ale Berawi menilai, kebijakan sistem ganjil genap yang saat ini sedang diwacanakan Pemerintah Kota Depok bisa berjalan efektif jika diimbangi dengan beberapa solusi lain seperti jalur alternatif dan pembangunan yang tidak terpusat.
Pria yang akrab disapa Ale ini berharap, kebijakan itu harus melalui tahap uji coba terlebih dahulu, khususnya di hari libur.
“Rencananya uji coba kan di Sabtu-Minggu ya, karena macetnyakan kalau saya lihat Sabtu-Minggu, saya rasa enggak apa-apa untuk mendapatkan kajian seberapa kemacetan yang bisa dikurangi kemudian bagiamana perubahan pola transportasi masyarakat,” katanya pada wartawan, Rabu 8 Agustus 2018.
Data itu, ujar Ale, nantinya bisa dilihat secara nyata. Namun, yang terpenting itu karena kamecatan paling sering terjadi di Margonda, maka pemerintah harus memikirkan transportasi publik yang memadai.
“Solusi lain saya rasa sangat perlu karena di sana (Margonda) banyak pusat-pusat destinasi. Artinya pemerintah juga harusnya sudah memikirkan publik tranpsort dari tempat atau jalur perumahan menuju Margonda. Jadi mulainya dari Perumnas dari arah Sawangan dan sekitarnya,” ujarnya
Kemudian kata Ale, pemerintah kota juga harus membuatkan shuttle passes, sehingga tidak mematikan perekonomian di jalan besarnya. Langkah ini diyakininya dapat mengurangi kemacetan di pusat jantung kota tersebut.
“Tapi yang penting uji coba aja dulu, jangan langsung diterapin. Nanti bisa dilihat angka kemacetan signifikan atau tidak, rekayasa lalin juga harus dipikirin sehingga jalur alternatif harus disiapkan,” katanya.
Ale berharap, jalur alternatif tersebut tidak dialihkan ke jalur-jalur perkampungan atau perumahan. Sebab hal itu justru akan menimbulkan titik kemacetan lainnya.
“Kalau jalan alternatif masuk jalan kampung enggak akan efektif, ini malah akan memindahkan kemacetan sebab jalan kampung bukan untuk spesikasi jalur kendaraan umum. Alternatif lain harus dipikirin pemrintah. Kalau bisa sekalian dibuat pembangunan di wilayah lain aja, jadi memindahkan kepadatan, dibangun sentra bisnis baru atau membesarkan jalan alternatif, misalnya blakang UI Jalan Tanah Baru,” tuturnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Depok tengah menyusun kebijakan sistem ganjil genap untuk kendaraan yang melintas di kawasan Margonda. Kebijakan itu dirancang sebagai salah satu upaya mengurai kemacetan di jalur utama kota tersebut, khususnya di saat hari libur Sabtu dan Minggu.
Walikota Depok, Idris Abdul Shomad mengungkapkan, saat ini kebijakan itu tengah dalam proses pengkajian oleh sejumlah pihak terkait, di antaranya Dinas Perhubungan dan Satuan Lalu Lintas Polresta Depok. Idris mengaku dia tidak ingin gegabah dalam mengambil keputusan.