Wali Kota Bogor Hukum dan Sekolahkan 4 Pelaku Vandalisme

Wali Kota Bogor Bima Arya membersihkan tembok Kebun Raya Bogor yamg jadi korban aksi vandalisme.
Sumber :
  • VIVA/Muhammad AR

VIVA – Satpol PP Kota Bogor akhirnya  menangkap empat pelaku aksi corat-coret tembok pedestrian yang berlokasi di jalan Jalak Harupat, Kecamatan Bogor Tengah. Mereka diberikan hukuman untuk membersihkan hasil coretan itu di hadapan Wali Kota Bima Arya.

Wamendagri Bilang Retreat Kepala Daerah Gelombang Kedua Kemungkinan Digelar di Jakarta, Setelah Lebaran

Bima mengaku awalnya mendapatkan informasi foto viral para pelaku vandalisme dari warga. “Jadi pada hari itu banyak masuk foto melalui Instagram saya. Kemudian saya koordinasikan langsung dengan Pak Camat dan Satpol PP untuk segera didalami, siapa yang melakukan itu,” ujarnya. 

Beberapa hari setelah kejadian, ungkap Bima, Satpol PP Kota Bogor sudah mengetahui identitas mereka. Namun, Bima mengaku menunggu waktu yang tepat untuk bisa bertemu dengan pelaku.

Cerita Dedie Rachim Eks Direktur KPK Kini Wali Kota Bogor 'Diospek' Retret Akmil Magelang

“Semuanya putus sekolah ternyata, tadi saya ketemu salah satu orang tuanya. Saya minta anaknya untuk bisa kembali sekolah nanti diurus dan dibantu. Anak-anak ini harus dibina, apalagi mereka bilang menyesali perbuatannya,” ujar Bima. 

Setelah didalami, ternyata aksi vandalisme ini pengaruh pergaulan, keluarga dan lingkungan. Maka Bima menganggap penting untuk mereka dididik di sekolah.  “Saya juga berterima kasih kepada komunitas Brigez dan paguyuban warga Sempur yang membantu membersihkan. Jadi mari kita jaga sama-sama fasilitas umum ini,” katanya. 

Wali Kota Dedie dan Gubernur Pramono Anung Bahas Integrasi Transportasi Publik Bogor-Jakarta

Tolak Vandalisme

Ketua DPW OKP Brigez Indonesia Bogor Raya Agwinanda Eka Nugraha menuturkan, Pemerintah Kota(Pemkot) Bogor sudah menyediakan fasilitas yang baik dan nyaman. Maka, masyarakat harus menjaga bersama-sama bukan malah merusaknya. 

“Sebagai generasi muda seharusnya bisa menjaga fasilitas umum. Kami setuju dengan gerakan tolak aksi vandalisme karena sejalan dengan program bebersih jalan yang sudah kami lakukan,” ujarnya. 

Sementara itu, Ketua Gerakan Masyarakat Peduli Lingkungan Sempur (GMPLS) Muhammad Nuryadi mengaku sangat menyayangkan aksi vandalisme itu. Padahal pedestrian dan taman sudah ditata dengan baik.

“Kami mengajak semua untuk menjaga fasilitas yang yang ada. Kalau bisa park ranger (penjaga taman) ditambah lagi agar tidak ada celah aksi vandalisme,” katanya. (ren) 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya