Tiang Listrik di Tengah Trotoar Jalan Sudirman, Ganggu Banget
- VIVA/ Foe Peace
VIVA – Sebagian trotoar di Ibu Kota telah dibenahi dan diperluas guna mendukung perhelatan Asian Games 2018. Namun, masih ada yang belum cukup layak bagi pejalan kaki.
Misalnya saja di sepanjang Jalan Sudirman dari depan Halte Bus TransJakarta Polda Metro Jaya ke arah Halte Bus TransJakarta Bundaran Senayan. Dari pantauan VIVA hari ini, trotoar di sana nampak belum ramah bagi pejalan kaki.
Ada jalan yang retak hingga dikhawatirkan membahayakan bagi pelintas. Terlalu banyak tiang besi, yang diduga untuk menghalangi sepeda motor lewat, tapi efeknya tidak muat apabila ada penyandang disabilitas ingin melintas dengan kursi roda. Kondisi itu juga dikeluhkan warga Ibu Kota.
"Kalau menurut saya, trotoar di bagian sini (Jalan Sudirman mulai dari depan Halte Bus TransJakarta Polda Metro Jaya menuju Halte TransJakarta Bundaran Senayan) belum semuanya ramah pejalan kaki. Besi-besi (besi diduga untuk halau sepeda motor) itu mana bisa dilewati ya sama kursi roda. Kalau agar sepeda motor tidak lewat, bagus. Tapi harus dilihat juga bisakah kursi roda lewat juga jadinya," ujar salah seorang warga berana Diah Fadilah (22 tahun) saat ditemui VIVA, Kamis 2 Agustus 2018.
Untuk penerangan, dia merasa lampu yang ada di trotoar sudah baik hingga tidak membuat para pejalan kaki khawatir jika melintas di malam hari. Namun, kiranya penempatan lampu penerangan bisa diperbaiki lagi.
Berdasarkan pantauan, ada lampu-lampu penerangan yang letaknya kurang tepat. Semisal di depan Halte Bus Polda Metro Jaya, lampu penerangan ada di tengah-tengah trotoar sehingga mereka yang melintas tentu harus berhati-hati.
Tiang lampu penerangan bahkan menghalangi jalur khusus penyandang disabilitas.
"Ganggu juga ya (lampu penerangan ada ditengah trotoar) semoga bisa diperbaiki, bisa nyaman," kata Diah.
Harus Merata
Maka, dia mengharapkan agar pembaruan trotoar tidak hanya dilakukan di lokasi yang terlihat tamu negara saat perhelatan Asian Games digelar. Untuk trotoar yang ada pada arah sebaliknya, nampak sudah lebih baik karena sudah dilakukan pembaharuan.
Hanya trotoar yang ada di depan mal Ratu Plaza sampai depan Gedung Kementerian Pendidikan dan kebudayaan nampak terbelah dua bagian karena adanya pembangunan proyek MRT. Satu jalur sangat sempit dan tak mungkin dilewati kursi roda, itu adalah jalur yang lama.
Sedangkan jalur yang baru belum banyak digunakan pejalan kaki. Salah satu warga lain bernama Utami (22) berharap ke depan trotoar di sana bisa segera rampung.
"Karena ada (proyek) MRT jadi dua gini trotoarnya. Ya semoga bisa segera dibehani biar pejalan kaki tidak susah jalannya,” kata Utami. (ren)