Resmikan Wajah Baru Lapangan Banteng, Anies Cerita Sejarah
- Anwar Sadat/VIVA.co.id
VIVA – Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan meresmikan revitalisasi Lapangan Banteng, Jakarta Pusat pada Rabu malam 25 Juli 2018. Acara peresmian ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat di lingkungan DKI serta berbagai lapisan masyarakat.
Anies menyebut revitalisasi Lapangan Banteng bisa selesai dengan baik. Apalagi, tempat ini memiliki nilai sejarah yang penting bagi ibu kota.
"Mulai dari sekitar 1632 Masehi, ketika itu masih disebut sebagai Lapangan Paviliun. Lalu sesudah perang Napoleon Jerman-Inggris menjadi Lapangan Singa, dan sesudah kemerdekaan menjadi Lapangan Banteng," kata Anies.
Anies mengatakan, lapangan ini pernah juga dijadikan sebagai terminal dengan tujuan Tanjung Priok, Senen, dan juga Blok M. Pada lokasi ini juga merupakan sebuah simbol perjuangan pembebasan Irian Barat.
"Ada sebuah kalimat yang dipertahankan di sana. Kalimat yang diucapkan oleh Zainal Abidin Syah, gubernur Irian Barat pada 10 November 1956. Di sana dikatakan bahwa kita semuanya mengetahui kemerdekaan tanah air belum sempurna ketika Irian Barat sebagian wilayah tanah air masih berada di penjajahan, di sana masih menetap penjajah liberalisme Belanda. Sehingga sebagian dari bangsa-bangsa kita di sana masih berada dalam rantai belenggu penjajah," ujarnya.
Ke depannya, Anies menginginkan, lapangan ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh warga. Khususnya menjadi sarana berinteraksi dan silaturahmi antarwarga.
"Warga bisa melakukan kegiatan bersama dan saya percaya dengan rancangan yang telah disusun, kegiatan-kegiatan seperti olahraga, kegiatan seni, budaya, semuanya akan bisa dilakukan di tempat ini," ungkapnya.
"Kita semua berharap, Lapangan Banteng ini terus menjadi salah satu ikon utama di Jakarta dan Indonesia," tambahnya.