Komplotan Penjambret Tangerang Selatan Dibekuk, Satu Ditembak Mati
- VIVA/Foe Peace
VIVA – Polisi menangkap delapan orang komplotan penjambret yang kerap beraksi di sejumlah kawasan di Tangerang Selatan, Banten. Sebagian dilumpuhkan dengan ditembak kakinya dan seorang lagi terpaksa ditembak mati karena melawan saat akan ditangkap.
Tersangka penjambret yang ditembak mati dikenali sebagai Suripto alias Anton, sementara yang lain, di antaranya Rudiyansah, Rusmono Andi Sucipto, Riko, Deri Seventin Karisman, Yopin Saputra, dan Sapero. Tiap orang memiliki peran berbeda: ada yang sebagai joki, eksekutor, dan lain-lain. Tersangka Rudiyansah disebut sebagai eksekutor penjambretan.
"Imuh alias Batak yang berperan sebagai joki masih DPO (daftar pencarian orang alias buron),” kata Kepala Polres Tangerang Selatan, Ajun Komisaris Besar Polisi Ferdy Irawan, dalam keterangan tertulisnya pada Rabu, 4 Juli 2018.
Di tempat lain, Polres Metropolitan Jakarta Selatan juga menangkap kawanan penjambret yang sering berulah di Bintaro, Ciputat, Pondok Indah, Rempoa, Serpong, Kemang, Pondok Labu, Palmerah, Pondok Aren, dan BSD. Mereka antara lain M Wahyu Ramadhan (17 tahun), Teuku Alfath Fiisabilillah (16 tahun), Additya Pratama Hakim (18 tahun), Fernando Alonso (16 tahun), dan Desto Baskara (22 tahun).
Penangkapan komplotan kriminal jalanan itu bermula ketika menciduk saat akan beraksi di Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Selasa, 3 Juli. Dari keterangan Desto-lah polisi menangkap empat orang yang lain.
Menurut Kepala Polres Metropolitan Jakarta Selatan, Komisaris Besar Polisi Indra Jafar, tersangka Teuku Alfath dan Wahyu Ramadhan mengaku aksi terakhirnya adalah ketika merampas satu sepeda dan satu ponsel di kawasan Bundaran Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Biasanya mereka menjual hasil kejahatan ke Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Polisi masih memburu dua pelaku lain yang merupakan satu komplotan dengan mereka, yaitu Prast dan Marcel. (ase)