Proyek MRT Fase 2 Disiapkan, Jalurnya Bundaran HI-Kampung Bandan
- REUTERS/Beawiharta
VIVA – PT MRT Jakarta tengah mempersiapkan proyek pembangunan jalur MRT Fase 2, dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) sampai Kampung Bandan, Jakarta Utara. "Jadi fase 2 ini ke arah Utara," kata Direktur Utama PT MRT William Syahbandar di kantor PT MRT Jakarta, Kamis, 28 Juni 2018.
William menambahkan, panjang jalur yang akan dipersiapkan sekitar 8 km. Sepanjang jalur itu akan dibangun delapan stasiun, yaitu Stasiun Sarinah, Stasiun Harmoni, Stasiun Sawah Besar, Stasiun Mangga Besar, Stasiun Kota, dan satu Depo MRT di Kampung Bandan.
"Semua stasiun nanti underground," ujarnya.
Ia menjelaskan, kebutuhan biaya investasi pembangunan MRT Fase 2 itu sebesar Rp22,5 triliun. Untuk memenuhi kebutuhan itu, pemerintah Indonesia sudah membangun komunikasi dengan pemerintah Jepang.
Jepang sudah bersedia menginvestasikan dananya. "Jepang sudah siap untuk itu. Sekarang dalam persiapan penandatanganan kesepakatan saja. Mudah-mudahan Juli sudah selesai," kata William.
Menurut dia, biaya pembangunan jalur MRT Fase 2 jauh lebih besar dibandingkan biaya jalur MRT Fase 1 yaitu Rp16 triliun, dengan panjang jalur16,5 km. Saat ini, pengerjaan fase satu sudah mencapai 94 persen.
William mengemukakan, biaya pembangunan di jalur MRT Fase 2 ini lebih besar karena jalur yang akan dilewati lebih sulit. Tingkat kerawanannya jauh berbeda jika dibandingkan dengan jalur MRT Fase 1 dari Lebak Bulus - Bundaran HI.
"Karena tingkat kesulitannya dan tingkat kerawanan konstruksinya berbeda. Kalau diketahui koridor itu (fase 2) akan lebih sempit tidak seperti Sudirman - Thamrin ya. Jadi akan mempengaruhi bentuk stasiun," ujarnya.
Dia menambahkan, "Kalau sekarang ini kan tepat di tengah Sudirman Thamrin, pondasi gedung perkantoran di sekitarnya kuat-kuat. Berbeda dengan nanti di fase dua. Jalurnya sempit, ada kali (sepanjang Glodok), ada juga kawasan gedung tua. Jadi memang berbeda."