Misteri Pelempar Batu ke Bocah Raffa

Perawatan Raffa, korban pelemparan batu di Depok.
Sumber :
  • Zahrul Darmawan/VIVA.co.id

VIVA – Hendy Permana, ayah Raffa, bocah 9 tahun yang menjadi korban pelemparan batu di Jalan Juanda, Depok, Jawa Barat, masih trauma dengan peristiwa tersebut. Sang istri bahkan tak mau lagi naik motor. Sedangkan Raffa, hingga kini takut bertemu dengan orang yang tak dikenal.

Meski tak mengalami luka parah seperti putranya, Hendy mengaku waswas ketika harus kembali mengendarai motor.

"Dulu saya pikir naik motor itu kalau enggak ditabrak ya nabrak, eh ternyata saya sekarang takut disambit lagi," katanya pada wartawan, Sabtu, 23 Juni 2018.

Hendy menceritakan, peristiwa yang dialaminya terjadi pada hari pertama Lebaran, Jumat malam, 15 Juni 2018. Kejadian bermula ketika Hendy bersama anak dan istrinya baru pulang merayakan Idul Fitri di rumah saudaranya di Bekasi. Dia menggunakan motor kemudian pulang ke Depok dengan melintas Jalan Juanda menuju Margonda. Saat itu, posisi Raffa di tengah, sedang tidur menyandar bahu Hendy.

"Jadi Raffa bukan di depan. Dia lagi senderan di bahu saya, tidur. Yang duduk paling belakang istri," katanya.

Perjalanan keluarga kecil ini pun berlangsung seperti biasa. Namun, ketika tak jauh dari lampu merah pertigaan Juanda, Margonda, tepatnya di depan Gang Fatimah, tiba-tiba Hendy melihat sesosok pria berlari di trotoar mengambil batu. Tanpa banyak basa-basi, pria misterius itu langsung melemparkannya ke arah Hendy.

"Saya juga kaget, awalnya saya kira cuma kena tangan kiri saya. Enggak tahunya Raffa bangun, bilang pusing, sakit, pas kami berhenti ternyata darah sudah ngucur. Wajah anak saya kena batu itu juga ternyata. Dia yang paling parah," katanya.

Sketsa terduga pelaku pelempar baru ke bocah Zahra

Ketika itu kondisi sekitar sepi. Ada seorang pengendara motor tepat di belakang keluarga ini. Tadinya pengendara tersebut ingin mengejar pelaku namun karena melihat luka Raffa yang parah, akhirnya memutuskan untuk memberikan bantuan terlebih dulu.

"Sempat dibawa ke klinik dekat sebelum ke Rumah Sakit Polri Kramatjati," ujarnya.

Ciri-ciri Pelaku

Hendy mengaku, dirinya sempat melihat sosok pelaku. Menurutnya, pelaku adalah seorang pria yang berpenampilan normal. "Dia jalan biasa di trotoar, pas lihat kami dia lari ambil batu terus nimpuk. Tampilannya kaya orang biasa, pakai celana pendek," katanya
        
Hendy yakin, sketsa wajah yang telah dibuat tim Inavis Mabes Polri sama persis dengan pria misterius itu. "Iya sketsanya mirip sekali. Saya sendiri enggak tahu kenapa ditimpuk. Saya merasa enggak punya masalah," tutur Hendy.

Sebelumnya, tim Inavis Mabes Polri yang diturunkan untuk membuat sketsa wajah pelaku pelemparan batu yang mengenai wajah Raffa Ismail Fahrezi akhirnya rampung. Polisi pun berharap, dengan adanya sketsa ini, kasus itu dapat segera terungkap.

Kapolresta Depok, Komisaris Besar Didik Sugiyarto mengatakan, pihaknya juga telah berulang kali melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mencari petunjuk atas kasus ini.
“Dan sampai saat ini kami sudah melakukan pemeriksaan empat orang saksi, di antaranya adalah orangtua korban,” katanya kepada wartawan, Jumat, 22 Juni 2018.

Ciri-ciri pelaku berdasarkan sketsa:

Massa Pendukung Paslon Rampas Kotak Suara di Pilkada Mamberamo Tengah, Honai Dibakar

1. Jenis kelamin laki-laki

2. Usia antara 40-42 tahun

Kasus Penganiayaan Terhadap Murid, Guru Honorer Supriyani Divonis Bebas

3. Tinggi sekitar 173 cm

4. Berat badan 80 sampai dengan 90 kg

Pria di Pulogadung Sadar dan Tanpa Pengaruh Alkohol Aniaya Pengendara Mobil hingga Tewas

5. Warna kulit sawo matang

6. Bentuk kepala datar atas

7. Bentuk muka segi empat

8. Warna rambut hitam sedang

9. Jenis rambut berombak pendek

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya