Tangis Narapidana Rayakan Lebaran di Rutan Tangerang
- VIVA.co.id/ Sherly (Tangerang)
VIVA – Tangis haru tak mampu dibendung Hasan, warga Tangerang, usai melaksanakan salat Id di Rutan Klas I Tangerang,  Jambe, Tangerang, Jumat, 15 Juni 2018.
Hal itu lantaran ia harus melewati lebarannya di kawasan rutan sebagai warga binaan pemasyarakatan, setelah tersangkut kasus penyalahgunaan narkotika jenis sabu.
Air mata pria 35 tahun itu mengalir saat melihat anak pertamanya yang baru berusia 4 bulan datang bersama sang istri. Mereka menjenguknya untuk merayakan lebaran, dengan membawa berbagai macam makanan  seperti nastar, kue keju dan ketupat sayur.
Raut kebahagiaan Hasan terpancar saat melihat anak dan istrinya. Ia langsung memeluk mereka. "Saya senang, saya kira enggak akan ke sini, ternyata datang sama anak saya," ujarnya, Jumat, 15 Juni 2018.Â
Tak hanya Hasan. M. Abdul, satu dari 10 warga binaan yang mendapatkan hadiah khusus dengan remisi kategori RK2, turut bergembira. Ia senang ketika  keluarga besarnya menjemputnya usai mendapatkan pengumuman sebagai salah satu napi yang bebas saat momen lebaran.
Abdul harus mendekam di penjara selama dua tahun setelah kasus pencurian kendaraan bermotor, di Kabupaten Tangerang.
"Seneng bisa pulang. Saya juga bersyukur bisa masuk sini karena dari sini saya belajar untuk menjadi orang baik. Keluarga jemput ramai. Seneng, ada ibu sama bapak, adik-adik juga ada. Ibu juga bawa makanan lebaran buat temen-temen saya yang masih di dalam," kata pria berumur 21 tahun ini.
Ia mengungkapkan kebahagiaannya dengan sujud syukur, setelah dua tahun sebelumnya harus merayakan hari raya di dalam rutan.
Namun tak semua warga binaan merasakan kebahagiaan. Sebab, tidak ada keluarga yang menjenguk mereka. Pria berinisial SH misalnya. Dia hanya bisa melihat rekan-rekannya yang dijenguk keluarga dari balik besi pembatas. "Belum tahu, belum ada kabar, sabar aja," ujarnya sambil menahan tangis.
Kepala Rutan Klas I Tangerang, Dedy Cahyadi mengatakan, wajar jika warga binaan sedih lantaran tak dijenguk keluarga saat momentum hari raya.
"Wajar saja tapi di sini kami  berikan mereka rasa kekeluargaan juga di mana petugas berbaur bersama mereka, dengan ada beberapa hidangan lebaran. Kami atur emosionalnya supaya tidak sedih," ujarnya.
Dalam momen tersebut, pihaknya pun memberikan remisi pada 500 narapidana dari 516 orang yang diusulkan. Dari ratusan narapidana tersebut, terdapat 10 narapidana yang diberikan remisi langsung bebas.
Â