Cegah Tawuran di SOTR, TNI-Polri akan Razia Gabungan
- ANTARA Foto/Yulius Satria Wijaya
VIVA – Mencuatnya kasus tawuran antar kelompok yang terjadi saat kegiatan Sahur On The Road (SOTR) di sejumlah wilayah di Jakarta membuat Polda Metro Jaya mengintensifkan patroli skala besar selama bulan Ramadan.
Bahkan patroli untuk meminalisir aksi tawuran di bulan puasa ini juga akan melibatkan anggota TNI dari Kodam Jaya.
"Kita sudah menurunkan beberapa patroli, kita beserta dengan TNI dengan skala besar," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Selasa 5 Juni 2018.
Polda Metro Jaya kini juga telah melarang masyarakat melakukan kegiatan SOTR selama Ramadan, menyusul maraknya kasus tawuran antar kelompok di Jakarta.
Menurut Argo, polisi tak segan-segan menangkap jika ada kelompok pemuda yang berkukuh melaksanakan SOTR di jalan raya. Bahkan, kata Argo, polisi akan menindak tegas bila ditemukan pelanggaran hukum.
"Kita sudah melarang tidak ada SOTR kalau dilakukan dan ditemukan pidana maka kita lakukan penangkapan. Kalau ditemukan pidana kita proses," katanya.
Awalnya, polisi tak mempermasalahkan jika ada warga yang hendak SOTR bila tujuannya bersifat positif. Namun, polisi terpaksa melakukan penangkapan terhadap dua pemuda berinisial AI (22) dan MF (20) karena dianggap terlibat tawuran di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat saat berlangsungnya kegiatan SOTR pada Minggu 3 Juni dini hari.
"Kita sudah imbau dari awal jangan dimanfaatkan untuk yang tidak baik," kata Argo.
Untuk menekan aksi tawuran selama Ramadan, dia meminta agar masyarakat terutama para orangtua bisa memberikan arahan yang baik kepada anak-anaknya.
"Stakeholder yang lain juga ikut membantu terutama dari yang terkecil dulu yaitu keluarga. harus keluarga yang menyampaikan kepada putra putrinya, jangan sampai malah keluarga membiarkan. Minimal ikut serta memberitahukan pada anaknya untuk tidak melakukan kegiatan yang tidak diperbolehkan itu ada pahalanya," ujarnya.