Tong Sampah Made In Jerman, Anies: Siap-siap Kejutan
- instagram @aniesbaswedan
VIVA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan enggan berbicara mengenai tong sampah made in (buatan) Jerman. Dia akan menjelaskan hal tersebut jika semua informasi sudah lengkap.
"Ya nanti soal tong sampah saya ceritakan kalau sudah lengkap ya," ujar Anies di Mapolda Metro Jaya, Senin, 4 Juni 2018.
Ia hanya mengatakan bahwa soal tong sampah buatan Jerman akan terjadi kejutan. "Nanti siap-siap semua, ada kejutan lagi," kata Anies.
Informasi tentang tong sampah yang ramai dibahas ini berasal dari screenshot situs e-Katalog LKPP. Tong sampah yang dimaksud adalah garbage bin beroda dengan kapasitas 660 liter merek Weber. Di situ tertulis pengadaan tong sampah sebanyak 2.640 buah dengan harga satuan US$253,62 atau Rp3.599.375,04. Ada pula ongkos kirim sebesar US$5.581 atau Rp79.205.552.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Isnawa Adji, mengatakan tong sampah beroda berkapasitas 660 liter itu dibeli untuk modernisasi proses pengumpulan sampah di Jakarta. Selama ini, pola pengumpulan sampah dilakukan dengan cara tradisional, yaitu tukang gerobak mengumpulkan sampah dari permukiman, kemudian didumping di Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPS). Setelah itu, diangkat kembali ke truk sampah untuk dikirim ke TPST Bantargebang.
"Proses ini tidak efektif dan tidak efisien. Coba kita hitung berapa kali sampah itu naik turun untuk bongkar muat saja. Naik ke gerobak di masing-masing rumah, turun dari gerobak di TPS, naik ke truk sampah dan turun lagi di TPST Bantargebang," kata Adji dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 3 Juni 2018.
Saat ini, proses tersebut dipangkas. Untuk jalur pengumpulan sampah yang sudah dilalui truk sampah jenis compactor atau truk sampah tertutup yang dilengkapi mesin press sampah, maka lokasi-lokasi tersebut akan disediakan tong sampah 660 liter ini.
"Tahun ini, Ibu Kota juga menjadi tuan rumah Asian Games. Sesuai pesan Pak Gubernur dan Pak Wagub, kita harus menjadi tuan rumah yang baik dan kita harus menorehkan catatan sejarah, salah satunya yang menjadi fokus kami di DLH ada memodernisasi dan meningkatkan layanan pengelolaan sampah," kata Adji. (ase)