Atur Kampung Kumuh, Anies Enggan Janji Tak Relokasi
- instagram @aniesbaswedan
VIVA – Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, mengatakan, Pemprov DKI tak mau berjanji tidak akan merelokasi suatu kampung. Kemungkinan relokasi akan tetap ada, mengingat setiap kampung memiliki karakteristik berbeda-beda.
"Mungkin ada (relokasi), makanya itu, jadi jangan juga nanti gini, 'Anies Baswedan: Tidak Ada Relokasi' bahaya. Intinya justru tiap kasus beda-beda, jadi tolong jangan disimplifikasi," ujar Anies di Balai Kota DKI, Jumat, 25 Mei 2018.
Anies akan melibatkan para pakar dalam penataan 21 kampung di ibu kota. Dia mengambil contoh proses penataan kampung di negara-negara lain, seperti Meksiko, Brasil, dan India. Proses penataan di negara-negara itu berjalan lancar dengan melibatkan banyak pihak.
"Ada sosiolog, ada urban planner yang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan contoh-contoh penataan kampung. Indonesia itu atau Jakarta ini bukan kota pertama kok yang menghadapi masalah seperti ini," ujarnya.
Menurut Anies, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melibatkan warga dalam menata kampung kumuh. "Setiap kampung memiliki karakter berbeda. Pembangunannya pun dilakukan dengan melibatkan warga agar hasilnya sesuai dengan kebutuhan yang ada di tempat itu," ujarnya.
Intinya, menurut Anies, secara garis besar adalah penataan lingkungan satu tanah yaitu ada proses konsolidasi lahan. Kemudian penyiapan untuk tempat tinggal baru. Lalu, penataan lingkungan sesudah dikonsolidasi.
Menurut Anies, dalam menata suatu kampung yang memenuhi rasa keadilan bukan hal yang mudah. Memerlukan proses panjang agar warga tidak merasa dirugikan. Jika menginginkan penataan yang asal gusur, menurut Anies, itu adalah hal yang mudah. Namun itu tak memenuhi rasa keadilan warga.
"Kami ingin menghadirkan keadilan bukan sekadar memindahkan orang. Jadi ini prinsip yang akan kami pegang terus. Jadi kami percaya dengan melibatkan semua, dengan proses dialog dan semangat untuk memfasilitasi semua akan ketemu solusi yang baik di setiap tempat," ujarnya.
Anies enggan membeda-bedakan proses penataan kampung kumuh saat ini dengan zaman pemerintahan sebelumnya. Sebab, saat ini fokusnya adalah untuk melakukan tugasnya dengan baik, bukan untuk membanding-bandingkan.