Penutupan 3 Simpang di Mampang Disosialisasikan Lagi
- ANTARA Foto/Aprillio Akbar
VIVA – Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno memutuskan untuk menghentikan rekayasa lalu lintas di Mampang yang menutup tiga simpang. Namun, penghentian itu bersifat sementara.
Pemprov DKI kini berencana untuk melakukan uji coba kembali penutupan simpang tersebut, namun dengan melakukan sosialisasi terlebih dahulu.
"Akan dicoba (ditutup lagi), tapi harus dengan sosialisasi yang cukup, sehingga masyarakat mengerti. Bahwa ini alternatifnya mereka berputar di mana, kalau tidak mereka arahnya ke sana," kata Sandiaga di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Selasa 22 Mei 2018.
Menurut Sandiaga, kemacetan yang sebelumnya terjadi diperkirakan akibat dari kurangnya sosialisasi. Nantinya, sosialisasi itu akan digencarkan, sehingga dapat memberikan informasi kepada masyarakat dalam memilih opsi jalan.
"Kalau berputar di satu titik akan memakan waktu tujuh menit, sementara kalau tidak (memutar) akan memakan waktu sembilan menit. Kelihatannya jauh, tapi lancar. Atau pendek tapi padat. Itu yang jadi opsi, nanti masyarakat tentukan sendiri," ujarnya.
Pemprov DKI dalam menangani permasalahan ini menggunakan traffic management software dan juga melalui Jakarta Smart City. Jika dimungkinkan, penutupan akan dilakukan secara bertahap.
Menurut Sandiaga, Pemprov DKI juga sudah memulai untuk sosialisasi sejak kemarin. Hal itu dikarenakan dibutuhkan waktu yang panjang mengenai sosialisasi kembali penutupan simpang di Jalan Mampang Prapatan Raya.
"Nah, itu butuh sosialisasi yang panjang kepada masyarakat, apalagi langsung ditutup ketiganya. Kami lagi coba lihat, apakah bisa tutup satu atau dua dulu dengan sosialisasi yang lebih panjang," ujarnya.