Jangan Coba-coba Motret di Depan Mako Brimob
- Zahrul Darmawan
VIVA – Sistem penjagaan dan pengawasan di depan Markas Komando Brimob Kelapa Dua, Depok, tepatnya di Jalan Komjen M Yasin, semakin diperketat. Bahkan petugas melarang keras siapa pun yang tidak berkepentingan mengambil gambar suasana Mako Brimob, kecuali wartawan.
Dari pantauan VIVA, Jumat, 11 Mei 2018, sejumlah pengendara atau warga yang mengambil gambar menggunakan ponsel, terpaksa diamankan untuk selanjutnya diperiksa di pos penjagaan. Kondisi seperti ini sebenarnya telah berlaku sejak kemarin, saat kerusuhan terjadi di rutan Brimob dan di wilayah yang dianggap steril.
"Maaf Pak saya enggak tahu, maaf Pak," kata salah seorang pengendara mobil saat digiring aparat.
Tercatat, ada lebih dari tiga pengendara yang digiring petugas karena kedapatan mengambil gambar menggunakan ponsel mereka.
"Kamu ini ngapain ambil gambar, ayo ikut dulu. Sini ponselnya," kata petugas Brimob bersenjata lengkap.
Pasca insiden kerusuhan, satu anggota Brimob kembali tewas ditikam oleh orang tak dikenal pada Kamis malam, 10 Mei 2018. Korban atas nama Bripka Marhum Prencje. Dia ditusuk di bagian perut saat memergoki seseorang yang dianggap mencurigakan di depan Rumah Sakit Bhayangkara Brimob.
Aksi penusukan ini terjadi ketika Bripka Marhum Prencje membawa pelaku ke kantor Satuan Intel Brimob. Dari KTP yang ada, pelaku diketahui bernama Tendi Sumarno, warga Jawa Barat. Dia tewas ditembak petugas.
Kejadian ini menambah daftar anggota Brimob yang gugur saat bertugas. Seperti diberitakan sebelumnya, lima anggota Densus 88 Mabes Polri tewas dalam insiden yang terjadi di Rumah Tahanan napi teroris di Brimob Kelapa Dua, Depok. Kasus itu kini dalam penyelidikan lebih lanjut. (ase)
Lihat videonya di bawah ini:
Baca juga:
Lagi, Anggota Brimob Tewas Ditikam
Anggota Tewas Ditikam, Penjagaan Mako Brimob Diperketat