Polisi Gelar Olah TKP Kerusuhan di Mako Brimob
- Istimewa
VIVA – Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Mohammad Iqbal mengatakan, saat ini Kepolisian sedang melakukan olah tempat kejadian perkara atau TKP di blok-blok tahanan Markas Korps Brimob Kelapa Dua, Depok.
Olah TKP dimulai, usai operasi sterilisasi pada Kamis 10 Mei pagi berakhir.
Iqbal menuturkan, olah TKP yang dilakukan dalam rangka mendalami kronologi kejadian selama 38 jam konflik dan penyanderaan anggota polis.
"Saat ini, rekan penyidik sedang melakukan olah TKP, yaitu di beberapa blok rutan cabang Salemba di Mako Brimob untuk menemukan alat bukti, karena di tempat itu terjadi perbuatan melawan hukum," ujar Iqbal di Kompleks Polisi Satwa Baharkam Polri, Kelapa Dua, Depok, Kamis 10 Mei 2018.
Sejumlah senjata api dan senjata tajam ditemukan di Rutan Mako Brimob
Menurut Iqbal, ada beberapa bahkan dalam jumlah banyak barang senjata api maupun beberapa belahan kaca yang diduga alat perbuatan kejahatan oleh napiter. Senjata-senjata itu, menurut Iqbal perlu penanganan khusus.
"Ini (olah TKP) kalau dihitung perlu sampai malam. Perlu olah (TKP), agar tidak ada sisa yang mengakibatkan terjadinya hal yang tidak diinginkan," kata Iqbal.
Iqbal menjanjikan, ketika semua hasil autopsi dan olah TKP selesai, Polri akan menyampaikan lebih lanjut melalui keterangan resmi yang disampaikan Humas Polri.
Dari operasi sterilisasi, sebanyak 155 tahanan yang melakukan penyanderaan dinyatakan menyerah.
Operasi dinyatakan selesai pada Kamis pagi, ditandai dengan pengumuman yang disampaikan Wiranto didampingi Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius, Kastaf Presiden Jenderal Purnawirawan Moeldoko. Napi pun dipindahkan ke Nusakambangan.
Sebelumnya, dalam kerusuhan yang terjadi di Mako Brimob Kelapa Dua tersebut, napiter menguasai seluruh enam blok Mako. Enam orang, yakni lima polisi dan satu napiter tewas dalam kerusuhan yang bermula sejak Selasa malam tersebut. Satu sandera petugas Kepolisian, bernama Bripka Iwan Sarjana berhasil dibebaskan pada Rabu 9 Mei tengah malam.