8 Sekolah di Kepulauan Seribu Rampung Direnovasi
- VIVA.co.id/ Syaefullah
VIVA – Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, meresmikan delapan sekolah yang telah direnovasi di wilayah Kabupaten Kepulauan Seribu, Rabu, 9 Mei 2018. Anies menuturkan, sebuah tempat disebut sekolah bukan karena bentuk bangunannya, tapi jika di sana ada proses belajar dan mengajar.
"Di mana pun bila di situ ada pendidik, ada peserta didik, ada yang belajar, maka di situ sebagai disebut sebagai sekolah. Karena itu sekolah disebut baik, bukan gedung yang yang baik. Sekolah disebut baik bila proses belajar mengajarnya berjalan dengan baik. Itu tujuan pendidikan," kata Anies di SMKN 61, Pulau Tidung, Kepulauan Seribu.
Menurut dia, gedung sekolah yang baik atau sarana prasarana yang baik itu akan menunjang proses belajar mengajar. Namun, tujuan utamanya adalah proses belajar mengajar bukan sarana prasarananya.
Anies menjelaskan, sekolah yang bagus itu bukan dilihat dari hasil nilai ujian nasionalnya, tapi dari ceria atau tidak anak di sekolah tersebut. "Menyenangkan itu cirinya gampang pak, anak datang ke sekolah senang hati, berada di sekolah senang hati, pulang dari sekolah baru berat hati," ujarnya.
Anies berpesan kepada semua kepala sekolah agar dapat merawat sekolahnya dengan baik, termasuk kamar mandinya. "Pastikan semuanya bersih, kalau ada masalah segera diperbaiki, jangan ditunda sampai sudah masalahnya parah," katanya.
Usai memberikan sambutan, Anies pun menandatangani prasasti delapan sekolah tersebut. Turut hadir dalam kegiatan itu, anggota DPRD DKI Jakarta, Abraham Lunggana atau Haji Lulung dan Muhammad Taufik.
Berikut daftar sekolah yang telah direnovasi oleh Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta:
1. SDN Pulau Kelapa 01 Pagi
2. SDN Pulau Panggang 03 Pagi
3. SMPN 133 Jakarta
4. SMPN 260 Jakarta
5. SMPN 285 Jakarta
6. SMPN 288 Jakarta
7. PKBM Negeri 36 Jakarta
8. SMKN 61 Jakarta
Kasus Ibu-Ibu Marah di Pulau Putri Berujung Damai, Pembayaran Tertunda Akhirnya Dilunasi
Kasus yang sempat viral mengenai seorang ibu berinisial DF yang marah-marah di Pulau Putri, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, akhirnya berakhir damai.
