FUI: Rizki Tewas di Monas karena Terinjak, Bukan Diinjak
- ANTARA/Hafidz Mubarak A
VIVA – Pengacara Forum Untukmu Indonesia atau FUI, Henry Indraguna mengaku telah melakukan komunikasi dengan Komariah, ibu dari Muhammad Rizki Syahputra (10), bocah yang meninggal dalam acara bagi-bagi sembako di Monas pada Sabtu lalu, 28 April 2018.
Henry menyampaikan, kalau Komariah mengatakan, anaknya saat itu antre di bagian makanan dan bukan di bagian sembako. Tetapi, belum diketahui pasti lokasi Rizki antre dalam acara bagi-bagi sembako itu. Â
Menurut Henry, tudingan media soal kalau Rizki meninggal karena antre sembako adalah salah, lantaran sampai sekarang lokasi Rizki mengantre dalam acara itu belum diketahui.
Katanya, dalam acara bagi-bagi sembako itu terdapat lebih dari 10 stand makanan. Setiap stand dijaga 100 orang untuk membuat barikade, agar tidak terjadi aksi saling dorong.
"Nah, waktu kemarin, diadakannya islah, itu Ibu Kokom mengatakan beliau mengantre di makanan, bukan di sembako. Jadi, selama ini sudah salah, semua media sudah salah, Ibu Kokom dan anaknya Almarhum Rizki itu tidak mengantre di sembako," kata Henry di Polda Metro Jaya, Selasa 8 Mei 2018.
Karena itu, Henry meminta masyarakat memahami kejadian yang sesungguhnya. Dia juga tidak ingin lagi ada pemberitaan yang menyebutkan soal sembako maut. Selain itu, Rizki bukan karena diinjak-injak, tetapi karena terinjak-injak. Jadi, dia tidak sengaja diinjak, meski sampai meninggal.
"Jadi, kalau ada kata sembako maut itu salah, harus diganti dong ya, di tempat antrean makanan. Dan, pengakuan Ibu Kokom lagi pada saat bertemu, ya bukan diinjak-injak, tetapi terinjak-injak. Kata terinjak-injak itu konotasinya tidak sengaja, ya namanya kerumunan massa terinjak, sedikit wajar, bukan diinjak-injak," ujar Henry.
Meski begitu, dia tetap menyerahkan penyelidikan kasus ini kepada polisi. Dia berharap, hasil penyelidikan dari kejadian ini segara diungkap dengan adil.
"Tapi yang jelas, kami kembalikan ke Polri, khususnya Polda Metro, khususnya Ditreskrimum. Kami percayakan untuk membuka fakta yang seadil-adilnya, kami mau dibukakan itu," katanya.
Informasi kematian dua bocah yang ikut antre sembako di Monas, pertama kali disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno. Dua korban meninggal adalah Mahesha Junaedi (12) dan Muhammad Rizki Syahputra (10).
Ketika ditanya, apakah Forum Untukmu Indonesia mau meminta Sandi untuk klarifikasi, karena ternyata menurutnya lokasi Rizki mengantre bukan lokasi bagi-bagi sembako, Henry tak mau berkata banyak.
"Ya, kita enggak mau semuanya sakit hati. Tapi yang jelas, nanti akan indah," kata Henry.
Polisi lewat Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono sempat menyebut tak menutup kemungkinan memanggil Sandi untuk dimintai keterangan.
Ditanyakan soal bagaimana tanggapannya atas keinginan polisi yang mau memintai keterangan Sandi, Henry menyerahkan hal itu sepenuhnya pada penyidik. Dia mempercayakan kelanjutan kasus ini pada hukum yang ada di Indonesia.
"Ah enggak lah jangan (minta Sandi diperiksa). Mengampuni lebih bagus, enggak usah ada dendam. Kita mengampuni saja. Kita beri contoh, kita ini taat. Walaupun kita dibuli, bagaimanapun bentuknya, tapi kita berikan kasih untuk mengampuni," ujar Henry.
Sebelumnya, Forum Untukmu Indonesia (FUI) menggelar acara Pesta Rakyat dan bagi-bagi sembako di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu, 28 April 2018. Kegiatan yang disponsori pengusaha-pengusaha ini berakhir tragis dan menyebabkan dua bocah tak berdosa meninggal dunia.
Baca juga:
Detik-detik Rizki Tewas Antre Sembako di Bawah Pohon Monas
Tolong Pak Jokowi, Anak Saya Meninggal di Monas
RSUD Tarakan Tak Sebut Sebab Kematian Korban Sembako Monas