Cerita Keluarga Mahesa Korban Acara Sembako di Monas
- VIVA.co.id/ Rifki Arsilan
VIVA – Djunaidi, ayah dari salah satu korban pembagian sembako Monas, Mahesa Djunaidi (12 tahun), mengungkapkan anaknya itu pergi ke Monas pada 28 April lalu bukan bermaksud mendapatkan sembako, yang dibagi-bagikan gratis oleh relawan Forum Untukmu Indonesia. Menurutnya, Mahesa pergi ke Monas hanya berdua dengan sahabatnya, yang bernama Akmal.
"Tidak, tidak ada kupon. Anak saya tak bawa kupon. Dan di sekitar rumah saya juga enggak ada pembagian kupon sembako," kata Djunaidi di Mapolda Metro Jaya, Sabtu 5 Mei 2018.
Ia menegaskan, keluarganya tidak mengetahui sama sekali kalau hari itu ada pembagian sembako di Monas.
"Ya mungkin karena teman-temannya berangkat, ramai-ramai iya kan. Tapi anak saya enggak ikut berangkat ramai-ramai, dia berdua sama temannya, Akmal. Itu pun mungkin karena dia sahabatnya kali, dia mau ikut. Biasanya tidak pernah ke mana-mana anak saya," ujarnya.
Menurut pengakuan teman almarhum, Akmal, sebelum terjadi insiden dorong-dorongan, almarhum Mahesa sempat diberikan makan oleh panitia di Monas. "Jadi setelah makan, tidak lama kemudian itu seperti pada bubar semua gitu di sana, tadinya anak saya pegangan tangan sama Akmal, nah mungkin saking banyaknya orang mereka terpisah.
Mungkin mereka panik, cari-carian, Akmal langsung pulang ke rumah dan mencari anak saya di rumah, ternyata anak saya belum pulang. Setelah itu langsung mamanya inisiatif berangkat ke Monas mencari anak saya, dan janjian bertemu saya di Monas mencari anak saya. Ternyata panitia mengajak ke rumah sakit, dan ternyata anak saya sudah tidak ada," ujar dia dengan mata berkaca-kaca.
Diketahui sebelumnya, pada tanggal 28 April lalu warga DKI Jakarta dikagetkan dengan insiden pembagian sembako yang berujung pada tewasnya dua orang anak kecil. Pembagian sembako itu dilakukan oleh sekelompok relawan yang mengatasnamakan dirinya Forum Untukmu Indonesia.
Dalam insiden itu, dua orang tewas yaitu Mahesa Djunaidi (12 tahun) dan Muhammad Rizki Syahputra (10 tahun). Keduanya tewas diduga karena terhimpit kerumunan orang yang berebut sembako. (ren)